Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pergerakan Liar Harga Telur Ayam: Dari Permintaan Pasar hingga Faktor Bansos

Harga telur tertinggi dalam lima tahun terakhir menembus Rp 35.000 per kilogram.

24 Agustus 2022 | 16.36 WIB

Ilustrasi telur ayam. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Ilustrasi telur ayam. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Kenaikan harga telur ayam ras akhir-akhir ini jadi pertanyaan khalayak. Selama dua bulan terakhir, harga telur ayam naik di atas harga Rp.29.000 per kilogram.

Sepanjang 2022, harga telur ayam pernah menembus level terendah pada 9 Agustus dengan harga Rp. 29.000 per kilogram. Tetapi terus melonjak naik hingga kini. Jika mengacu pada PIHPS, pergerakan harga telur sejak 1 Agustus sampai 23 Agustus sejumlah Rp 1.650 per kilogram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepada Tempo, Direktur Utama Holding Pangan ID Food Frans Marganda buka suara. Ia mengungkapkan bahwa salah satu pemicu kenaikan harga telur ayam adalah akibat permintaan pasar. Ditambah lagi ada rencana penyaluran bantuan sosial atau bansos.

Akibatnya dalam situasi pelik ini, pedagang memilih menaikkan harga pokok penjualan (HPP) telur ayam. Masih Frans, ia beprendapat bahwa perusahaannya—ID Food belum bisa mengembalikan harga telur ayam kembali stabil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Senada dengan Frans, Musbar–Presiden Ternak Layer Indonesia juga bilang ada kebijakan pemerintah untuk mengeluarkan bansos saaat peternak sedang tertatih mengembalikan suplai yang belum pulih. Keadaan ini dianggap jadi salah satu penyebab meningkatnya harga telur ayam.

Tarik mundur ke tahun 2020. Pemerintah membatasi aktivitas masyarakat akibat pandemi Covid-19. Selama itu pula, kebutuhan telur ayam ikut menurun.

Kurangnya pesanan buat peternak mengalami kerugian. Disisi lain, harga pakan ayam terus melonjak naik.

Untuk menjaga kestabilan produksi, peternak mau tidak mau harus mengurangi populasi bibit ayam sebanyak 30 persen. Sementara permintaan pasar tinggi mengharuskan peternak menyesuaikan kembali bibit ayam.

Kenaikan harga telur ayam buat masyarakat gelisah. Pasalnya dalam sebulan  belakangan harga telur ayam masih pada ambang normal. Berbeda dengan dua pekan lalu, harga telur ayam  di pasar tradisional Cianjur bermain pada harga dua puluh sembilan ribu hingga Rp 35.000 per kilogram.

Mengutip Tempo.co kenaikan harga di Mataram, Nusa Tenggara Barat mencapai lima puluh delapan ribu hingga enam puluh ribu per 30 butir telur. Sedangkan di Yogyakarta, sepanjang 2022, harga telur ayam tertinggi pada harga Rp 30.000 per kilogram.

Kenaikan harga telur ayam ras dirasakan seluruh kawasan Indonesia. Memandang ini, Zulkifli Hasan—Menteri Perdangan buka suara. Katanya kepada Tempo, kenaikan harga telur ayam sudah terjadi sejak beberapa minggu yang lalu. Kenaikannya pun konstan.

Mulanya harga telur ayam sebesar Rp 27.000 lalu naik  Rp 29.000 sebelum puncaknya Rp 32.000 hingga Rp 35.000 sekilogram..

Menurut Zulkifli, harga telur saat ini adalah harga tertinggi dalam lima tahun terakhir. Karena itu, ia berharap agar persoalan lapangan dapat segera diselesaikan.

NOVITA ANDRIAN
Baca juga : IKAPPI: Seharusnya Mendag Mendorong Agar Harga Telur Ayam Turun 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus