Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

PLN Catat 620 Unit SPKLU dan 1.630 SPBKLU Tersebar di Seluruh Indonesia

PT PLN (Persero) mengungkapkan jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) di Indonesia. Berapa jumlahnya?

25 Agustus 2023 | 15.44 WIB

PLN ikut meramaikan pameran PEVS (Periklindo Electric Vehicle Show) 2023 pada 17-21 Mei 2023. PLN melakukan edukasi kepada masyarakat agar beralih ke kendaraan listrik. FOTO: TEMPO/Erwan Hartawan
Perbesar
PLN ikut meramaikan pameran PEVS (Periklindo Electric Vehicle Show) 2023 pada 17-21 Mei 2023. PLN melakukan edukasi kepada masyarakat agar beralih ke kendaraan listrik. FOTO: TEMPO/Erwan Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) mengungkapkan jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) di Indonesia. Berapa jumlahnya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Dengan berkolaborasi, PLN telah menghadirkan sebanyak 620 unit SPKLU yang tersebar pada 363 titik di seluruh tanah air," kata EVP Penjualan, Pelayanan Pelanggan dan Retail PT PLN (Persero) Tony Bellamy dalam wawancara eksklusifnya dengan Tempo pada Kamis, 24 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Khusus di Jakarta, lanjut dia, SPKLU milik PLN berjumlah 56 unit. Stasiun tersebut tersebar pada 36 titik di seluruh Jakarta.

Selain itu, Tony mengatakan telah tersedia 1.639 unit SPBKLU secara nasional yang telah terhubung dengan jaringan PLN. Sementara di Jakarta, lanjut dia, sampai saat ini ada 598 unit SPBKLU dengan berbagai merk.

Selain berpartisipasi dalam pembangunan ekosistem SPKLU dan SPBKLU, dia menyebut PLN juga berperan dalam integrasi home charging pemilik kendaraan listrik. Per Agustus 1023, kata Tony, ada 3.715 unit home charging pemilik electric vehicle (EV) yang telah terintegrasi dengan sistem PLN.

"Sedangkan di Jakarta, terdapat sejumlah 2.034 unit," tutur dia.

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus