Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang konsumen Alfamidi bernama Muhammad Andhika, 22 tahun, menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh juru parkir liar lantaran enggan membayar tarif parkir. Insiden itu terjadi di gerai yang terletak di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, pada Minggu, 3 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Corporate Communication PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) Retriantina Marhendra pun merespons insiden penganiayaan yang dialami seorang pelanggan. Dia menuturkan kesulitan untuk mengendalikan praktik pungutan liar (pungli) karena terdapat oknum tidak bertanggung jawab yang berkeliaran di sekitar minimarket.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kadang kami susah mengendalikan karena oknum. Kami inginnya enggak ada (parkir liar),” kata Retriantina saat dihubungi, Rabu, 6 September 2023.
Lantas, bagaimana profil Alfamidi?
Dilansir dari situs resminya, PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) didirikan pada 28 Juni 2007 dengan nama Midimart Utama. Gerai pertamanya yang bergerak dalam bidang perdagangan umum termasuk toko serba ada (toserba) atau swalayan dan minimarket terletak di Jalan Garuda, Jakarta Pusat.
Alfamidi diciptakan untuk menyesuaikan konsep belanja bulanan menjadi belanja mingguan di toko terdekat. Alfamidi dikembangkan dengan desain supermarket mini yang menempati luas lahan antara 200 sampai 400 meter persegi. Dibandingkan gerai sejenis, Alfamidi juga menjual produk makanan segara, daging olahan, dan makanan beku.
Pada 2009, perseroan melakukan pengembangan gerai bernama Alfaexpress yang mengusung konsep penyediaan makanan dan minuman siap saji. Berlanjut ke 2011, penyempurnaan Alfaexpress dilakukan dengan penandatanganan Master License Agreement (MLA) dengan Lawson Inc. dari Jepang yang bertujuan untuk mendapatkan hak eksklusif sebagai sub-franchisor di Indonesia.
Pada Maret 2015, Alfaexpress tidak lagi beroperasional dan membentuk gerai baru, yaitu Alfasupermarket. Alfasupermarket dirancang untuk menempati luas area penjualan lebih dari 500 meter persegi. Kehadirannya dalam gerai lebih luas digunakan untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan dengan berbagai macam produk.
Kemudian, pada 2016, perseroan melakukan perubahan citra (rebranding) Alfasupermarket menjadi Alfamidi. Hingga 2017, PT Midi Utama Indonesia Tbk memiliki 1.396 gerai Alfamidi, 11 toko Alfamidi super, dan 37 gerai Lawson, serta mempekerjakan lebih dari 19.000 karyawan.
Selanjutnya: Perbedaan Alfamidi dan Alfamart
Gerai Alfamidi memiliki logo dan gerai yang serupa dengan Alfamart. Akibatnya, sebagian masyarakat beranggapan bahwa keduanya berasal dari perusahaan yang sama. Lantas, apa perbedaannya?
Dilansir dari laman resmi Alfamart, Alfamidi dan Alfamart merupakan dua waralaba yang dikelola oleh satu manajemen, yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, sekaligus menjadi pemegang sama. Maka dari itu, keduanya memakai logo yang mirip dan tokonya didominasi oleh nuansa warna merah.
Baik Alfamidi maupun Alfamart, didirikan oleh CEO PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, yaitu Djoko Susanto. Diketahui, Djoko Susanto termasuk salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2022. Harta kekayaannya mencapai US$4,3 miliar atau setara Rp65,8 triliun (kurs Rp15.324) per 7 September 2023.
Kendati demikian, terdapat beberapa hal yang membedakan keduanya, yaitu terkait ukuran tempat dan kelengkapan produk yang ditawarkan. Ukuran retail Alfamart lebih kecil dibandingkan Alfamidi. Hal tersebut karena produk yang dijual lebih difokuskan kepada barang kebutuhan pribadi dengan jumlah terbatas.
Sementara itu, Alfamidi memiliki luas area lebih besar dibandingkan Alfamart maupun minimarket standar dari perusahaan lainnya. Alfamidi menyediakan produk yang lebih lengkap, yaitu tambahan bahan pangan segar, seperti buah, sayur, dan daging, serta makanan beku (frozen food). Selain itu, tersedia air panas yang bisa digunakan pembeli untuk menyeduh makanan dan minuman instan.
MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Terpopuler: Aturan Parkir di Alfamidi dan Alfamart, Respons Erick Thohir soal Lonjakan Harga Beras