Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyegel pabrik obat Ivermectin milik PT Harsen Laboratories pada Jumat, 2 Juli kemarin. BPOM berdalih PT Harsen diduga melanggar sejumlah hal mulai dari proses produksi, hingga distribusi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut BPOM, PT Harsen diduga menggunakan bahan baku yang didapatkan secara ilegal saat memproduksi Ivermectin. BPOM menilai perusahaan ini melanggar aturan penentuan tanggal kedaluwarsa.
Perusahaan ini diduga melanggar aturan distribusi karena menjual bebas Ivermectin yang tergolong obat keras. Ivermectin mulai didistribusikan karena dianggap dapat menjadi obat yang cocok dikonsumsi untuk melawan COVID-19.
Lantas, bagaimana latar belakang PT Harsen Laboratories itu sendiri?
PT Harsen berdiri pada 1971 di Jakarta Selatan. Namun pada 1985 perusahaan ini pindah lokasi ke Jalan Raya Bogor km 24.6, Jakarta Timur.
Mengutip situs resminya, PT Harsen memproduksi lebih dari dua ratus produk farmasi dalam berbagai bentuk seperti injeksi, kapsul, kapsul lunak, tablet, tablet salut selaput, cairan atau sirup, sirup kering, tetes mata, dan tetes telinga.
Perusahaan ini mengklaim melaksanakan penjaminan mutu dengan melakukan serangkaian kegiatan unit laboratorium pengawasan kualitas, laboratorium mikrobiologi, pemeriksaan kimia dan fisika, serta pusat dokumentasi.
“Harsen Laboratories memiliki komitmen yang tinggi untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi,” tulis pernyataan perusahaan imi dikutip dari situs resminya, Ahad, 4 Juli 2021.
PT Harsen memasarkan berbagai jenis produk farmasi antara lain kontrasepsi, antipiretika, analgesika, anti inflamasi, obat batuk, anti asma, anti diarea, antasida, multivitamin dan mineral, anti reumatika, anti hipertensi, dan anti gangguan pencernaan.
Selain itu, mereka memproduksi hemostatika, obat anti diabetes, penurun kolesterol dan trigliserida, trankuiliser ringan, anti parkinson, antiTB, infertilitas, serta kortikosteroid di samping obat cacing Ivermectin dengan merek dagang Ivermax 12 yang menjadi sebab pabriknya disegel BPOM.
DINA OKTAFERIA (magang)
Baca juga: