Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SAYA menolak dijadikan senjata politik," kata Nigel Oakes. Menurut praktisi public relations dari Inggris ini, iklim politik di Indonesia sedang sakit parah. Dan Oakes tak mau dirinya digunakan sebagai amunisi yang membahayakan posisi Presiden Abdurrahman Wahid. Alhasil, Oakes memilih mundur dari proyek yang terkait dengan Abdurrahman.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo