Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

PT Asabri Bayarkan Rp 17,2 Triliun ke 484 Ribu Peserta Program Pensiun Tahun Lalu

PT Asabri (Persero) telah membayar program pensiun kepada 484 ribu peserta dengan total pembayaran Rp 17,2 triliun pada 2023.

12 Juli 2024 | 09.32 WIB

Gedung Asabri. TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Gedung Asabri. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Asabri (Persero) Wahyu Suparyono mengatakan institusinya telah membayar program pensiun kepada 484 ribu peserta dengan total pembayaran Rp 17,2 triliun pada 2023. Selain uang pensiun, dia mengatakan Asabri juga telah membayar klaim program Tabungan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Kematian  sebesar Rp 1,7 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Meski demikian, Wahyu menyebut perseroan yang ia pimpin mengalami berbagai masalah, seperti ekuitas negatif yang diakibatkan penurunan nilai wajar aset investasi, rasio klaim, dan kenaikan beban cadangan. Dia memprediksi penurunan ini bakal terus berlanjut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Solvabilitas yang dimiliki belum menjamin going concern perusahaan,” kata Agung saat rapat dengan Komisi VI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 10 Juli 2024. 

Selanjutnya, Wahyu mengatakan jumlah aset investasi yang dimiliki perseroan saat ini belum mampu memberikan hasil untuk menutup gap antara pembayaran klaim dengan penerima premi karena besarnya aset investasi non-produktif.

Selain itu, tingginya beban klaim dibandingkan penerimaan premi, menjadi dampak dibutuhkannya sumber pendanaan atau pendapatan lain untuk menutup gap antara premi dan beban klaim. 

“Sejak 2017 gap tersebut dipenuhi dari hasil investasi dan likuidasi aset investasi,” kata dia.  

Tak hanya itu, Wahyu juga bercerita bahwa perseroannya juga telah berusia mengatasi persoalan itu. Dia menyebut perseroan telah menghitung cadangan program THT menggunakan bunga aktuaria yang ditetapkan Menteri Keuangan sejak 2021.

Selain itu, Asabri juga telah menerima UPSL sebesar Rp 4,55 triliun pada 2022 dan 2023 yang berasal dari dampak perubahan manfaat klaim dan mendorong realisasi penjualan aset sitaan.

“Karena langkah strategis yang telah dilakukan tersebut di atas diperkirakan belum memberi sustainability jangka panjang, maka perseroan berencana untuk mengajukan PMN Rp 3,61 triliun untuk APBN tahun 2025,” kata Wahyu. 

Oleh karena itu, PT Asabri mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3,61 untuk anggaran tahun depan. Modal ini rencananya akan digunakan untuk meningkatkan ekuitas perseroaan yang negatif.  

“Dana PMN tersebut akan digunakan untuk pembelian SBN (90 persen) dan Corporate Bond (10 persen), sehingga menghasilkan pendapatan baru dari investasi tersebut,” kata Wahyu Suparyono. 

Oleh karena itu, Wahyu mengatakan suntikan modal dari negara ini diharapkan akan menyelesaikan permasalah ekuitas negatif, solvabilitas jangka panjang, dan kekurangan jumlah aset investasi. 

“Sehingga Asabri dapat memastikan kemampuan pemenuhan kewajiban manfaat kepada prajurit TNI, Polri, dan ASN di lingkungan Kemenhan dan Polri,” ujar Wahyu. 

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus