Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Lion Air Group menyatakan perusahaan tidak berkaitan dengan pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma. PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS), yang menerima serah-terima pengelolaan Bandara Halim dari PT Angkasa Pura II (Persero), tak lagi berada di bawah naungan Lion Air Group sejak 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Lion Air menyatakan PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) tidak lagi menjadi bagian dari Lion Air Group sejak Desember 2020," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Ahad, 24 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pernyataan ini disampaikan setelah beredar informasi yang mengaitkan Lion Air Group dengan pengelola baru lahan Bandara Halim seluas 21 hektare. Danang menegaskan perusahaan maskapai singa merah tersebut tidak terlibat dalam alih-kelola.
"Adapun hal-hal yang terkait dengan pengoperasian Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma berdasarkan perkembangan berita dan informasi, dipersilakan untuk konfirmasi dengan pihak PT ATS," kata Danang.
CEO Whitesky Aviation Group Denon Prawiraatmadja sebelumnya mengklarifikasi kepemilikan PT ATS kini berada di bawah perusahaanya. Denon mengatakan ATS adalah anak usaha PT Whitesky Airport Asia, milik Lion Air Group.
"PT ATS ini adalah anak perusahaan PT Whitesky Airport Asia, yang merupakan milik Whitesky Group" kata Denon dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 Juli 2022.
ATS menerima serah-terima pengelolaan lahan Bandara Halim Perdanakusuma pada 21 Juli 2022 dari TNI AU. Lahan bandara di Jakarta Timur ini semula dipegang oleh AP II.
Hal ini sesuai dengan putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung dengan nomor 57/PK/Pdt/2015. Denon mengungkapkan dalam putusan tersebut, MA menetapkan ATS menguasai 21 hektare aset Barang Milik Negara (BMN) milik TNI AU.
Denon melanjutkan, saat ini Bandara Halim Perdanakusuma sedang menjalani proses renovasi dan ditargetkan kembali beroperasi pada September mendatang. Wakil Ketua Umum Kadin itu memastikan aset-aset Angkasa Pura II yang masih berada di dalam area bandara Halim Perdanakusuma tetap dimiliki badan usaha milik negara tersebut.
"Sementara pengendalian kegiatan di Bandara Halim Perdanakusuma berada di bawah Komandan Lanud Halim Perdanakusuma," kata Denon
JONIANSYAH HARDJONO
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.