Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
BNI dan Sea Group mengincar Bank Mayora untuk dijadikan bank digital.
Bank digital akan merugi pada tahun-tahun pertama mereka beroperasi.
BNI menyiapkan modal akuisisi Rp 3 triliun.
JAKARTA – Rencana PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengakuisisi Bank Mayora dan mengubah bank tersebut menjadi bank digital dinilai sebagai aksi korporasi yang bagus dan efisien. Dalam sepekan terakhir, Bank BNI santer diberitakan bersepakat dengan perusahaan digital asal Singapura, Sea Group, mengembangkan Bank Mayora sebagai bank digital.
Head of Center Innovation and Digital Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, mengatakan BNI merupakan bank yang sudah matang. Sedangkan Sea Group sebagai perusahaan digital mempunyai ekosistem digital yang bagus untuk menunjang rencana mengubah Bank Mayora menjadi bank digital. "Akuisisi Bank Mayora menjadi bank digital akan menarik,” kata dia kepada Tempo, kemarin.
Huda mengimbuhkan, langkah BNI menggandeng Sea Group dalam membeli bank lama untuk diubah menjadi bank digital membutuhkan biaya investasi yang lebih murah dibanding membangun bank digital dari nol. Sea Group dikenal sebagai pemilik Shopee dan PT Bank Seabank Indonesia, yang dulu bernama Bank Kesejahteraan Ekonomi.
“Lebih murah bagi BNI dan Sea Group juga. Setidaknya hanya butuh minimal Rp 1 triliun (penambahan modal). Sementara itu, kalau Sea Group mau mendirikan bank digital sendiri, setidaknya butuh modal inti Rp 10 triliun,” ujarnya.
Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 12/POJK.03/2021 tentang Bank Umum, syarat modal inti bagi pendirian bank baru, baik bank konvensional maupun bank digital, adalah Rp 10 triliun. Berdasarkan laporan keuangan Juni 2021, Bank Mayora memiliki modal inti Rp 1,21 triliun, di bawah ketentuan OJK sebesar minimal Rp 2 triliun.
Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum mewajibkan Mayora menambah modal inti hingga akhir tahun ini minimal Rp 2 triliun, dan Rp 3 triliun pada tahun depan. Dengan demikian, untuk memenuhi kewajiban modal Rp 3 triliun pada tahun depan, kedua pemilik baru Bank Mayora hanya perlu menyetor dana tidak sampai Rp 2 triliun.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo