Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu pekan lagi, seluruh umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa. Restoran banyak memberikan pelayanan saat sahur dan berbuka. Tentu, ini adalah kesempatan emas bagi para pengusaha kuliner.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun perlu juga diketahui pola perilaku konsumsi saat sahur agar penjualan tetap maksimal. Senior Data Analyst Moka Hutami Nadya mengatakan bahwa berdasarkan survei, konsumen akan membeli makanan pada pukul empat sampai lima pagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Ini harus menjadi acuan agar para pemilik restoran sudah menyediakan makanan pada jam tersebut supaya maksimal melayani pelanggan,” katanya dalam telekonferensi Antisipasi Bisnis di Tengah Krisis Saat Ramadan pada Rabu, 15 Maret 2020.
Hutami mengatakan biasanya para pembeli jarang memesan dalam jumlah satuan. Data menunjukkan bahwa rata-rata ada lima item terjual per transaksi. “Artinya kita juga harus menyediakan porsi dalam jumlah banyak agar pelanggan tidak kehabisan kalau ingin tetap berjualan makanan saat sahur,” ujarnya.
Pelanggan juga lebih suka membeli menu favorit. Sebab berdasarkan hasil survei, 50 persen kedai makanan pasti hanya menjual 25 persen item dari keseluruhan menu yang tersedia. Tak heran, menjual makanan favorit lebih disarankan Hutami. “Yang laku keras adalah menu favorit. Jadi tidak perlu banyak variasi saat berjualan agar makanan tidak terbuang,” pungkasnya.
Terakhir dan tak kalah penting adalah perilaku malas keluar rumah dari masyarakat saat subuh. Sehingga, bekerjasama dengan pihak jasa antar untuk membawakan makanan ke rumah akan lebih baik untuk dilakukan. “Apalagi sekarang sedang corona, akan memudahkan kalau ada layanan jasa antarnya,” tutupnya.