Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Retail Tutup Gerai, Kepala Bappenas: Ada Perubahan Pola Konsumsi  

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan penutupan sejumlah gerai retail menunjukkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat.

16 September 2017 | 18.32 WIB

Menteri Bappenas,  Bambang Brodjonegoro memberikan sambutan dalam acara Temu Nasabah UlaMM,  "Merintis Wirausaha,  Membangun UKM" di Balai Sarwono, Jakarta Selatan, 16 Agustus 2017. TEMPO/Alfan Hilmi.
Perbesar
Menteri Bappenas, Bambang Brodjonegoro memberikan sambutan dalam acara Temu Nasabah UlaMM, "Merintis Wirausaha, Membangun UKM" di Balai Sarwono, Jakarta Selatan, 16 Agustus 2017. TEMPO/Alfan Hilmi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyatakan ditutupnya sejumlah gerai retail belakangan ini tak serta-merta menunjukkan daya beli masyarakat yang melemah. Sebab, menurut dia, yang terjadi saat ini adalah perubahan pola konsumsi masyarakat dari jual-beli konvensional menjadi jual-beli online.

“Kalau saya dalami itu (daya beli turun) tidak sepenuhnya benar. Tetapi pola konsumsi masyarakat sudah berubah, dari yang sebelumnya datang ke toko, warung atau mal, menjadi online,” kata Bambang di Balai Sarwono, Jakarta Selatan, Sabtu, 16 September 2017.

Baca: Gerai Ditutup, Manajemen Matahari: Bukan Terpukul Bisnis Online

Oleh karena itu, Bambang mengatakan kepada seluruh pelaku usaha kecil untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut. Caranya adalah dengan mengubah pola penjualan menjadi berbasis online.

Menurut Bambang, pelaku usaha harus siap menghadapi perubahan pola konsumsi yang terjadi di tengah masyarakat. Dengan melakukan penjualan dengan berbasis daring, justru akan memudahkan pelaku usaha untuk menjual barang-barangnya.

Bambang mengimbau para pelaku usaha untuk bisa masuk ke market place. Dengan masuk ke market place maka marketing cost akan menjadi lebih murah, barang akan lebih dikenal orang, dan konsumen akan lebih mudah mengakses barang tersebut.

Kalau ada konsumen yang membeli barang, menurut Bambang, karena dia tidak tahu di mana tokonya, dia harus keliling Jakarta bahkan kota-kota lain. “Tetapi kalau masuk ke market place maka dia hanya perlu mengakses di secara daring,” ucapnya.

Bambang juga mengingatkan kepada para pelaku usaha untuk siap menghadapi perubahan pola konsumsi tersebut. Menurut Bambang, sebuah usaha mikro sulit berkembang bila tidak mengikuti pola konsumsi masyarakat sekarang yang sudah banyak menggunakan platform daring.

"Perubahan ini telah terjadi dan harus dihadapi. Jangan ketinggalan. Nanti yang mikro tetap, mikro dan yang kecil tetap kecil. Online ini harus disikapi dengan baik," kata mantan Menteri Keuangan tersebut.

ALFAN HILMI


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus