Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita mengatakan telah menentukan titik temu bersama Korea Selatan untuk melakukan perjanjian dagang Indonesia Korea - Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Menurutnya, perjanjian ini sempat tertunda selama empat tahun sejak 2015.
"Investasi semakin meningkat, yang akan segera masuk Hyundai, Lotte Chemicals, dan lain-lainnya. Kemudahan tarif segala macam akan dimudahkan," kata dia di ICE BSD, Banten, Rabu, 16 Oktober 2019.
Enggar mengungkapkan pabrikan otomotif asal Korea Selatan tersebut akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat produksinya, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Ia menambahkan, nantinya Hyundai akan memproduksi mobil listrik.
Selain Hyundai dan Lotte Chemical, ia menuturkan tengah bernegosiasi dengan pihak LG dan Samsung untuk membuka pabrik di Indonesia. "Mereka harus diberi suatu rasa aman dalam berinvestasi. Kalau mereka baca di media ada keributan terus mana mau mereka investasi. Tergantung bagaimana kondisi kita," tambahnya
Enggar berharap dokumen IK-CEPA sudah entry to force (mulai diberlakukan) pada tahun 2020 mendatang setelah semua proses ratifikasi dan legal scrubbing (penyesuaian hukum) sudah selesai. Dia mengatakan, dengan IK-CEPA ini maka tahun depan ekspor Indonesia ke Korea Selatan bakal meningkat 20 persen.
"Apakah bisa mencapai penambahannya untuk depan sekitar 20 persen, insya Allah bisa. 20 persen kenaikan dibandingkan tahun lalu, bisa enggak segitu? Ya bisa kalau segitu. Dengan catatan sudah entry to force, diperkirakan pada awal tahun kita sudah entry to force," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo menambahkan, bahwa pada perjanjian dagang Indonesia dan Korea Selatan dengan IK-CEPA, ditargetkan pada tahun 2022 nilai perdagangan kedua negara dapat mencapai nilai US$ 30 miliar atau Rp 424 triliun (kurs Rp 14.165)
"Namun, kami melihat peluang di mana Indonesia dan Korea Selatan dapat bekerja sama dengan lebih erat dan luas secara bilateral melalui perundingan IK-CEPA," ucap Menteri Enggar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini