Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Samuel Sekuritas: IHSG Menuju Tren Naik Jangka Panjang, Menguji Level 6.400

Analis Samuel Sekuritas Indonesia, M Alfatih, mengatakan IHSG sedang dalam proses menjadi tren naik jangka panjang.

6 Oktober 2021 | 09.13 WIB

Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Samuel Sekuritas Indonesia, M Alfatih, mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG saat ini sedang dalam proses menjadi tren naik jangka panjang.

Ia memperkirakan IHSG akan menguji level batas atas atau resistance 6.400. Selanjutnya, area 6.500-6.600 akan menjadi resistance kuat.

"Dalam jangka pendek, jika terjadi koreksi maka support ada di 6.280-6.230-6.200," tutur analis Samuel Sekuritas Indonesia, Alfatih dalam keterangan tertulis, Rabu, 6 Oktober 2021.

Pada perdagangan kemarin, IHSG menutup perdagangan di titik 6.288 atau 0,86 persen lebih rendah dari angka penutupan Senin yang di level 6.343.

Untuk perdagangan hari ini, Alfatih mencermati pergerakan lima emiten. Lima emiten tersebut antara lain BBRI yang sebelumnya ditutup di level 3.930. Alfatih mengatakan harga saham perusahaan pelat merah itu terkoreksi dalam pola uptrend. Adapun area demand berada di level 3.900-3.870, dan supply area di kisaran 4.030-4.150.

Berikutnya, harga saham CTRA diperkirakan dalam tren naik mendekati level resistance 1.080-1.100.  Alfatih memperkirakan saham tersebut mengalami koreksi normal jika tidak turun di bawah batas risiko jangka pendek di level 1.040.

Selanjutnya, harga LSIP, yang terakhir ditutup di level 1.370, diperkirakan dalam tren naik mendekati supply area 1.405. Saham tersebut disebut mengalami koreksi normal jika tidak turun di bawah batas risiko jangka pendek di 1.320. Area supply berikutnya ada di 1.460-1.500.

Alfatih kemudian memperkirakan harga saham PGAS  masih dalam tren naik, dan sudah mendekati area supply yang kuat di 1.490-1.530-1.570. "Batasi risiko dengan ketat di 1.430," kata dia.

Terakhir, ia mengatakan harga PTBA yang terakhir di level 1.830 mengalami koreksi namun dalam tren naik. Saham tersebut diperkirakan mendekati area demand 1.800-1.700.  Adapun area supply di 2.000-2.130.

 

Baca Juga: IHSG Menguat 1,5 Persen, Samuel Sekuritas: Aliran Modal Asing Masuk Kencang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus