Selain jadi Aktor, Torro Margens Pernah Bela Kaum Tergusur

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Toro Margens meninggal dunia. Aktor senior yang akrab dengan peran-peran antagonis itu menghembuskan napas terakhir di usia 68 tahun, pada Jumat, 4 Januari 2019, pukul 00.45 WIB. Jenazah almarhum Torro Margens saat ini disemayamkan di rumah duka, di Perumahan Villa, Jalan Bhineka Karya Keramat, Gunung Puyuh, Sukabumi, Jawa Barat.

Torro Margens memang sangat terkenal dengan aktingnya di berbagai film Tanah Air. Karena memiliki suara khas pun, Torro kerap diminta untuk menjadi alih suara beberapa film. Ternyata ada karier lain yang pernah dilakoni Torro. Dalam catatan Majalah Tempo yang terbit pada 22 Juni 1991, Torro juga pernah menjadi pembela kaum tergusur.

Saat itu, Torro bercerita sempat membela warga Kalilio, Jakarta Pusat. Warga di kawasan Senen itu kena gusur. Torro kebetulan sudah 20 tahun tinggal di rumah istrinya di kawasan itu. Ketika PD Sarana Jaya berencana memakai lokasi 3,5 ha di seluruh RW 02 Kalilio, Torro pun terpanggil tampil. Dan warga sepakat memilihnya jadi ketua tim perundingan dengan Sarana Jaya.

Namun, karena ini kisah nyata, dan Torro punya kesibukan di kisah-kisah yang khayal- soal film, drama, dan sebagainya- ia tak mau tampil sebagai ketua tim tetapi cukup jadi koordinator umum. Yang dirundingkan apalagi kalau bukan ganti rugi.

Tanah di Kalilio ditawar Sarana Jaya Rp 760 ribu sampai Rp 850 ribu semeter persegi, karena akan dipakai untuk sarana umum. "Warga sebenarnya rela, asal benar-benar dipakai untuk kepentingan umum. Kalau komersial, harganya lain, dong," kata Torro.