Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, mulai Rabu malam, 17 April 2024, berdampak sampai ke negara tetangga Malaysia. Semburan abu vulkanik membuat penerbangan ke dan dari Sabah dan Sarawak terpaksa dibatalkan, Kamis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Maskapai AirAsia dan Batik Air mengumumkan pembatalan sejumlah penerbangan dari dan ke Sabah dan Sarawak dari Bandar Internasional Kuala Lumpur akibat terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.
CEO Grup AirAsia Aviation Bo Lingam dalam pernyataan resmi di situs resmi AirAsia diakses di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan maskapai memahami kondisi itu dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi para penumpang dan karenanya meminta maaf atas gangguan rencana perjalanan mereka.
AirAsia membatalkan penerbangan ke dan dari beberapa tujuan sesuai dengan Informasi Keselamatan Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) 09/2024 yang diterbitkan pada pukul 11.50 waktu setempat.
Penerbangan menuju dan dari sembilan bandara termasuk Kota Kinabalu, Tawau, Sandakan, Labuan, Miri, Sibu, Bintulu, Kuching dan Brunei akan terkena dampak pembatalan mulai hari ini, 18 April 2024 pukul 10.00 hingga 19 April 2024 pukul 08.00.
“Kami akan terus memantau situasi dengan cermat dan bekerja sama dengan otoritas terkait termasuk CAAM (Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia) untuk menilai kondisi untuk melanjutkan operasi ke destinasi yang terkena dampak,” ujar Lingam.
Sementara itu, Batik Air juga mengumumkan pembatalan beberapa penerbangan yang dijadwalkan beroperasi ke dan dari Bandara Internasional Kuala Lumpur ke Sabah dan Sarawak pada 18 April 2024 sebagai respons terhadap erupsi Gunung Ruang.
Dalam keterangan persnya Batik Air mengatakan memahami ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan meyakinkan bahwa keselamatan penumpang dan awak pesawat tetap menjadi prioritas utama.
Batik Air akan dengan cermat memantau situasi dan mengkomunikasikan setiap perkembangan terbaru mengenai jadwal penerbangan kami ke dan dari tujuan yang terkena dampak secara langsung kepada penumpang kami.
Terdapat setidaknya 12 penerbangan Batik Air yang mengalami pembatalan karena terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, di antaranya penerbangan Kuala Lumpur (KUL)-Kota Kinabalu (BKI), BKI-KUL, Kuala Lumpur (KUL)-Kuching (KCH), KCH-KUL, Kuala Lumpur (KUL)-Tawau (TWU), TWU-KUL, Kuala Lumpur (KUL)-Sibu (SBW), SBW-KUL.
Sebelumnya maskapai Malaysia Airlines juga mengumumkan pembatalan penerbangan ke dan dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur ke sejumlah bandara di Sabah dan Sarawak yang terdampak dari abu vulkanik erupsi Gunung Ruang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam pengumuman pembatalan melalui akun media sosial resmi mereka, Malaysia Airlines mengatakan membatalkan sejumlah penerbangan ke dan dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur ke Sabah dan Sarawak pada 18 April 2024.
Maskapai tersebut mengatakan akan terus memantau perkembangan dengan cermat mengingat situasi terus berkembang. Informasi lebih lanjut mengenai pembatalan penerbangan akan diperbarui dan dikomunikasikan langsung kepada pelanggan yang terdampak.
Sejumlah penerbangan ke dan dari Sabah ke Kuala Lumpur yang terdampak yakni MH7420 (KUL-TWU), MH7421 (TWU-KUL), MH2612 (KUL-BKI), MH2621 (BKI-KUL), MH2710 (KUL-SDK), MH2711 (SDK-KUL), MH2610 (KUL-BKI), MH2611 (BKI-KUL), MH7404 (KUL-BKI), MH7405 (BKI-KUL).
Sedangkan penerbangan ke dan dari Sarawak ke Kuala Lumpur antara lain MH2520 (KUL-KCH), MH2513 (KCH-KUL), MH2542 (KUL-KCH), MH2543 (KCH-KUL), MH2574 (KUL-MYY), MH2575 (MYY-KUL), MH2742 (KUL-BTU), MH2743 (BTU-KUL).
Sejumlah penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Manado (MDC) Sulawesi Utara dan sebaliknya juga dibatalkan dampak dari gunung Ruang Erupsi karena terjadi penutupan Bandara Sam Ratulangi, Manado.
Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi mengatakan, ada empat penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado maupun sebaliknya yang dibatalkan.
Holik menyebutkan, penerbangan Garuda Indonesia rute CGK - MDC dengan nomor penerbangan GA 600 dan sebaliknya dengan nomor penerbangan GA 607 rute MDC - CGK dibatalkan.
Selain itu, penerbangan Batik Air yang sedianya bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Sam Ratulangi pada pukul 10.40 WIB juga dibatalkan. "Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6272 rute CGK - MDC dan rute sebaliknya dengan nomor penerbangan ID 6275 dibatalkan," kata Holik.
AirNav Indonesia juga telah mengeluarkan NOTAM (Notice to AirMen) terkait ditutupnya Bandara Sam Ratulangi Manado dengan nomor: A1000/24 NOTAMR A0999/24 dan diperpanjang penutupannya sampai dengan 23.59 WITA Kamis, 18 April 2024 dengan nomor NOTAM: A1003/24.
"Kami akan update lagi apabila sudah ada perkembangan lanjutan", ujar Direktur Operasi AirNav Indonesia Riza Fahmi dalam keterangan tertulis Rabu, 18 April 2024.
Data yang didapatkan berdasarkan Citra satelit BMKG jam 01.30 UTC atau 09.30 WITA terdeteksi debu vulkanik menyebar di beberapa wilayah Sulawesi Utara. Hasil paper test yang dilakukan oleh tim Bandara Sam Ratulangi Manado teramati adanya abu vulkanik yang sampai ke permukaan.
"AirNav Indonesia akan terus bekerja sama dengan stakeholder terkait, yaitu Angkasa Pura I, BMKG, dan Otoritas Bandara setempat untuk memastikan penerbangan di Manado dan sekitarnya aman terkendali," kata Riza.
Riza Fahmi mengatakan sebanyak 33 penerbangan di Bandara Sam Ratulangi terdampak akibat letusan Gunung Ruang di Sulawesi Utara. Penerbangan yang terdampak itu meliputi 18 keberangkatan dan 15 kedatangan.
"Ada 3 pesawat kargo dan selebihnya adalah pesawat penumpang. Diperkirakaran jumlah penumpang yang terdampak sekitar 3.182 orang," ujar Riza dalam keterangan tertulis.
Gunung Ruang erupsi pada Rabu, 17 April 2024, dengan ketinggian letusan mencapai 3.725 meter di atas permukaan laut. Bandara Sam Ratulangi Manado ditutup sejak 18 April 2024 pukul 08.00 WITA, buntut erupsi tersebut.
Sejarah erupsi tercatat sejak tahun 1808 dan memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 30 tahun. Pada 2002 Gunung Ruang juga mengalami erupsi eksplosif disertai awan panas yang mengakibatkan kerusakan lahan dan pemukiman serta mengharuskan penduduk mengungsi ke tempat aman.
Setelah tertidur selama 22 tahun, pada 16 April 2024 Gunung Ruang kembali bangun dan memuntahkan berbagai material vulkanik mulai dari lava, gas, batu, hingga abu. Kini aktivitas kegempaan masih tinggi dan erupsi masih terjadi.
JONIANSYAH | ANTARA