Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sofyan Wanandi, mengatakan pemerintah saat ini tengah mempersiapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2018.
"Di internal sudah dibahas. Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dan internal kabinet juga sudah dibicarakan. Cuma belum ambil putusan mana yang terbaik," ujar dia di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis, 24 Mei 2018.
Baca juga: Subsidi BBM Berisiko Naik, Kenapa Sri Mulyani Tak Ajukan APBNP
Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan pemerintah berencana memberikan subsidi tambahan kepada Pertamina dan PLN. Saat ini, pemerintah sedang menghitung neraca perdagangan kedua perusahaan tersebut.
Rencana penambahan subsidi itu muncul lantaran harga minyak dunia, termasuk brent crude, telah mencapai US$ 80 per barel. Besaran itu sangat jauh dari asumsi di APBN 2018, yaitu US$ 48 per barel.
Pembahasan APBNP, kata Sofyan, menjadi penting lantaran adanya gejolak nilai tukar rupiah belakangan ini serta kenaikan harga minyak dunia yang melampaui asumsi APBN 2018. Selain itu, pemerintah berencana memberikan subsidi tambahan kepada dua perusahaan pelat merah, yaitu PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Oh itu pasti perlu diperbaiki. Sedang dipersiapkan Menteri Keuangan untuk dimasukkan ke dalam DPR. Tapi saya pikir nda cepat, tergantung kebutuhannya saja," ucap Sofyan Wanandi soal APBNP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini