Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta – Grab Asia Tenggara mencatat mitra atau sopir GrabFood rata-rata menghabiskan waktu 6-11 menit untuk menunggu pesanan selesai dimasak oleh pihak restoran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Head of Engineering and Deliveries Grab Xiaole Kuang mengatakan proses restoran menyiapkan pesanan ini menjadi faktor penting bagi perusahaan untuk memperkirakan estimasi waktu pengantaran yang tertera di fitur GrabFood.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Karena persiapan di tiap pasar mungkin berbeda, Grab menguji berbagai fitur untuk mendorong mitra merchant menyiapkan makanan lebih cepat dan meminimalkan waktu tunggu mitra pengantaran di restoran,” ujar Xiaole dalam diskusi virtual yang berlangsung pada Rabu, 3 Maret 2021.
Xiaole mengatakan perusahannya telah memikirkan cara agar pengantaran makanan kepada para pelanggan lebih efektif. Salah satunya melalui pengelompokan pesanan.
Menurut Xiaole, Grab memungkinkan sistem perusahaannya mengizinkan mitra pengantar menerima dua pesanan sekaligus agar proses pengantaran menjadi lebih cepat. Meski demikian, Grab memastikan order yang datang dari dua pelanggan memiliki titik pengantaran dan penjemputan yang berdekatan.
“Pengumpulan pesanan dikembangkan untuk membantu kami mengoptimalkan armada kami, terutama selama jam sibuk atau saat hujan deras,” kata Xiaole.
Saat jam-jam tertentu, Xiaole mengatakan pesanan acap berlimpah, sedangkan jumah mitra pengemudi tak mampu mengakomodasi tingginya permintaan. Karena itu, peluang mitra merchant atau restoran untuk membatalkan pesanan menjadi lebih tinggi.
“Ketika tingkat pembatalan tinggi dan proses penyelesaian pemesanan menurun drastis, sistem kami mulai secara bertahap mengurangi radius pengiriman,” ujar Xiaole. Xiaole menjelaskan, sistem pengumpulan makanan GrabFood dapat membantu mitra restoran maupun pengemudinya meningkatkan performa.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA