Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Bisnis digital belum diimbangi dengan jumlah SDM yang memadai.
Perangkat untuk melatih keterampilan para pekerja minim.
RevoU menyediakan instruktur dari perusahaan rintisan ternama.
JAKARTA – Pesatnya perkembangan bisnis digital di Indonesia belum diimbangi dengan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Meski tenaga kerja baru terus bermunculan, hanya sedikit yang terserap industri berbasis teknologi. Ketimpangan itu dibaca Matteo Sutto, yang sudah lama malang-melintang bekerja di bidang teknologi.
“Bukan karena kurikulum institusi pendidikan yang tak sesuai, melainkan karena minimnya perangkat untuk melatih keterampilan,” kata dia melalui pesan tertulis kepada Tempo, kemarin.
Pernah lebih dari dua tahun menangani divisi pemasaran Grup iPrice, entitas penyedia informasi produk e-commerce terbesar di Asia Tenggara, Matteo paham betul persyaratan pekerja yang dibutuhkan industri digital. Penyaringan talenta digital bukan hal baru baginya, yang membawahkan unit SDM iPrice di enam negara Asia Tenggara serta Hong Kong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Matteo Sutto. Dok RevoU
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak itu, dia sudah berniat mengembangkan metode belajar berbasis teknologi yang ilmunya bisa diperbarui sesuai dengan kebutuhan pasar. Pada pertengahan 2019, Matteo membangun sekolah daring bernama RevoU. Penamaannya diambil dari pola edukasi yang dianggap lebih revolusioner untuk pengembangan talenta.
Kelas pertama perusahaan rintisan itu langsung menyasar bidang yang spesifik. “Saat berdiri, kami menawarkan kelas full-stack digital marketing. Tapi, karena permintaan tinggi, kami hadirkan juga full-stack business development, data analytics, dan sebentar lagi full-stack product management,” katanya.
Memakai jasa praktisi rintisan sebagai instruktur, program RevoU bisa diikuti secara intensif selama tiga bulan. Jadwal belajar dan kelas interaktifnya bisa diatur agar tak mengusik jam kerja para pengguna. Matteo mengklaim para pengajarnya disewa dari perusahaan rintisan ternama, dari Tokopedia, Gojek, Traveloka, Bukalapak, Insider, Glints, StashAway, agensi digital seperti XYZ Labs, serta iPrice. Dengan kata lain, para mentor bisa melatih peserta dengan contoh pekerjaan yang nyata, tanpa teori berlebih.
“Mereka (mentor) profesional yang berpengalaman di bidang spesialisasi selama 4-10 tahun,” katanya. “Tidak hanya di Indonesia, tapi juga berskala Asia Tenggara.”
Sejumlah karyawan RevoU. Dok RevoU
Peserta didik yang minatnya seragam, sesuai dengan kelas keahlian yang dipilih, bisa membentuk komunitas dengan fitur RevoU Community. Ada juga sesi virtual expert sharing session yang dihadiri pembicara dari industri digital. Program opsional Labs Apprenticeship menyediakan program magang tak berkantor selama tiga bulan di perusahaan Indonesia, Singapura, atau Amerika Serikat, yang terikat kerja sama dengan RevoU.
Sejak berdiri, perusahaan sudah meluluskan lebih dari seribu talenta yang kini berkarier di berbagai perusahaan teknologi. Profil para alumnus yang sukses pun dipromosikan untuk mendorong minat pengguna baru. Matteo memastikan selalu merancang program baru yang lebih variatif. “Kami juga ingin menjadi mitra yang baik untuk perusahaan teknologi di Indonesia.”
YOHANES PASKALIS
Profil RevoU
Nama: PT Revolusi Cita Edukasi
Berdiri: Juli 2019
Sektor usaha: teknologi pendidikan
Pendiri: Matteo Sutto (CEO)
Pendanaan: rahasia
Alamat: Go Work Menara Rajawali, Ground Floor, Jalan Dr Ide Anak Agung Gde Agung, RT 5 RW 2, Kuningan, Jakarta Selatan
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo