Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Strategi Bisnis BTN Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global 2023: Tetap Main di KPR Subsidi

TEMPO.CO, Jakarta- Wakil Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon L. P. Napitupulu membeberkan mitigasi risiko kredit di tengah ketidakpastian global 2023. Menurut dia, pohaknya tetap akan bermain di Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

12 Januari 2023 | 05.30 WIB

Ilustrasi Bank Tabungan Negara (BTN). TEMPO/Tony Hartawan;
Perbesar
Ilustrasi Bank Tabungan Negara (BTN). TEMPO/Tony Hartawan;

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) Nixon L. P. Napitupulu membeberkan mitigasi risiko kredit di tengah ketidakpastian ekonomi global 2023. Menurut dia, perseroan tetap akan bermain di Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Kami tetap sama, terutama KPR subsidi maupun KPR buat MBR. Mitigasinya clear ya, satu ada aturan main dari pemerintah itu sendiri, kedua juga kita sudah punya statistik data siapa yang lancar, siapa yang cenderung bermasalah ke depannya,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Rabu, 11 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, Nixon melanjutkan, untuk tahun ini Bank BTN masih akan menghindari pembiayaan yang sifatnya HRS building project, dengan mengetatkan kebijakan perkreditan. “Tetap akan mengurangi pertumbuhan di sektor properti yang sifatnya HRS building project,” ucap dia.

Nixon juga menuturkan bahwa BTN memiliki program lain namanya AssetShield yang masih menunggu perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendapatkan opini legal, finance, dan accounting. Apabila ini disetujui, BTN akan dapat melepas AssetShield non-performing loan (NPL) atau bisa dijual.

“Sehingga dapat mengurangi NPL ke depan. Kurang lebih tahun ini kami rencanakan di transaksi pertamanya Rp 1 triliun. Dengan cara ini, kami bisa mengurangi NPL BTN lebih cepat lagi dan kami tidak akan menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) untuk kepentingan laba,” tutur Nixon.

BTN, Nixon menjelaskan, juga sudah berjanji kepada OJK agar CKPN akan diguanakan untuk memperkuat cadangan. Cakupan di akhir tahun lalu sudah 150 persen, maka jika transaksi ini bisa dijalankan, cakupannya mungkin bisa mencapai 160 persen naik dari angka akhir tahun lalu. “Jadi strateginya sudah ada kami sedang menunggu perizinan,” kata Nixon.

Selain itu pemerintah juga telah menaikan kuota KPR 10 persen, dari 200 ribu unit rumah menjadi 220 unit di tahun 2023. “Kami lihat di tahun 2023 ini pemerintah telah memutuskan menaikan kuota 10 persen dari 200 ribu menjadi 220 ribu unit rumah di tahun 2023. Belum yang dari Tapera, belum lagi dana bergulirnya,” ujar dia.

Nixon melanjutkan, BTN yakin bahwa ke depan bisnis kredit masih bisa tumbuh double digit sekitar 10-11 persen. “Terutama sekali masih dari KPR, juga dibantu dari kredit-kredit komersial maupun kredit-kredit UKM,” kata Nixon.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus