Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
RAUT wajah Silmy Karim kini lebih sumringah. Gunungan utang senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun yang mengendap di neraca PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, perusahaan yang dipimpinnya sejak September 2018, dipastikan bisa dilunasi perlahan dan berbunga rendah lewat restrukturisasi dengan sejumlah bank. “Paling enggak sekarang sudah bisa napas. Dulu airnya segini, kaki saya begini,” kata Silmy dengan tangan di depan hidung sembari bergerak bak akan tenggelam.
Namun pekerjaan Silmy belum rampung. Kepada Putri Adityowati dan Vindry Florentin dari Tempo, Selasa, 28 Januari lalu, pria 46 tahun ini menceritakan sejumlah langkah strategis Krakatau selanjutnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo