Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Indonesia masih defisit garam karena produksi garam domestik baru mencapai 2 juta ton.
Pemerintah menggenjot produksi garam melalui integrasi tambak rakyat dengan PT Garam.
PT Garam berencana ekspansi dengan mencari lokasi produksi di luar negeri.
JAKARTA - Volume impor garam yang masih tinggi, khususnya untuk kebutuhan industri, kembali disoroti. Dalam rapat kerja bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, kemarin, anggota Komisi IV DPR, Yohanis Fransiskus Lema, menyinggung isu impor garam industri.
Dia mempertanyakan upaya pemerintah menambah kapasitas produksi domestik untuk menekan volume impor yang sebesar 2,5-2,8 juta ton dalam tiga tahun terakhir ini. Politikus PDI Perjuangan itu menuturkan produksi garam seharusnya mulai meningkat untuk mengimbangi rencana pemerintah menutup keran impor paling lambat pada 2024.
Lewat Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pergaraman Nasional, pemerintah bakal melarang impor, kecuali untuk kebutuhan industri kimia dan klor-alkali. "Tapi lagi-lagi persoalannya, rata-rata petani garam beroperasi secara tradisional, berskala kecil, butuh pendampingan, dengan akses modal terbatas," katanya.Â
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo