Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Terimbas Pandemi, Gojek Setop Layanan GoLife dan GoFood Festival

Gojek Indonesia memutuskan untuk menghentikan layanan non-inti, GoLife dan GoFood Festival, untuk selanjutnya memperkuat fokus kepada bisnis inti.

24 Juni 2020 | 06.36 WIB

icon Gofood di area festival, Selasa 9 januari 2017 (TEMPO/Anastasia Pramudita Davies
Perbesar
icon Gofood di area festival, Selasa 9 januari 2017 (TEMPO/Anastasia Pramudita Davies

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gojek Indonesia memutuskan untuk menghentikan layanan non-inti perseroan, yakni GoLife dan GoFood Festival, untuk selanjutnya memperkuat fokus kepada bisnis inti yang memiliki dampak paling luas kepada masyarakat. Bisnis inti tersebut antara lain bisnis transportasi, pesan-antar makanan dan uang elektronik.

Strategi tersebut diambil sebagai langkah jangka panjang dalam menghadapi pandemi Covid-19. "Kami harus merespons apa yang terjadi di luar sana dan meningkatkan fokus untuk membangun bisnis yang kokoh, lebih efisien yang dapat terus bertahan seiring dengan berjalannya waktu dan tetap relevan dengan kondisi yang ada," ujar Co-CEO Gojek Indonesia Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi dalam keterangan resmi, Selasa, 23 Juni 2020.

Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan. Keputusan ini, kata mereka, diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.

Pasalnya, kedua bisnis ini, GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi Covid-19. Adapun aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.

Di samping itu, Kevin dan Andre menilai strategi perseroan fokus pada layanan inti, menghentikan layanan yang tidak dapat bertahan di tengah pandemi, dan mengambil keputusan berani untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan prioritas pelanggan akan memastikan pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.

"Namun, kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk kita dapat mengimplementasikan hal ini," ujar mereka.

Menyusul hal tersebut, sebanyak 430 karyawan pun diberhentikan. Sebagian besar pegawai berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival. Langkah ini diklaim sebagai satu-satunya keputusan pengurangan karyawan yang akan dilakukan Gojek di tengah situasi COVID-19.

"Perjalanan menjadi semakin sulit karena kita harus berpisah dengan 430 karyawan, yang selama ini menjadi rekan kerja sehari-hari yang dekat dengan kita, lalu juga adanya penutupan GoLife dan GoFood Festival - bisnis yang memiliki peran penting dalam sejarah Gojek," kata Kevin dan Andre.

CAESAR AKBAR

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus