Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -The Wall Street Journal (WSJ) mengumumkan akan menghentikan penerbitan edisi cetak koran mereka di Asia dan Eropa. Mereka mengumumkan penghentian itu melalui situsnya, www.wsj.com pada Kamis, 28 September 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perusahaan media asal Amerika Serikat tersebut mengumumkan akan menghentikan edisi cetak di dua benua itu, mulai pekan depan. Edisi cetak terakhir di Eropa dan Asia terbit hari ini, Jumat, 29 September 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
WSJ menghentikan edisi cetaknya seiring dengan menurunnya pasar iklan bagi media cetak. Sebagai gantinya, perusahaan akan berfokus pada pengembangan edisi digitalnya.
Keputusan penghentian penerbitan edisi cetak WSJ ini datang di tengah reorganisasi struktur editorial WSJ yang telah dimulai sejak 2015. Saat itu WSJ memangkas ratusan tenaga kerja dan mengalihkan sumber dayanya ke media digital. Langkah itu diambil sebagai upaya untuk mentransformasi WSJ menjadi organisasi media berita digital utama di dunia.
Dalam memo yang dikirim ke semua stafnya, redaktur pelaksana Dow Jones dan WSJ, Gerard Baker, mengatakan bahwa demi proses reorganisasi di WSJ maka beberapa sektor tak lagi beroperasi, sementara perusahaan akan berinvestasi di bidang lain.
WSJ, yang dimiliki oleh Dow Jones & Co, perusahaan di bawah News Corp, akan memangkas jumlah staf hingga di atas 100 orang. Secara bersamaan, WSJ akan membuka lowongan di beberapa bidang, seperti grafik interaktif, konten mobile dan jurnalisme berbasis data.
Selain itu, WSJ juga mulai berinvestasi di sektor liputan kunci seperti ekonomi dan pasar dan sebaliknya mengurangi anggaran untuk liputan di sektor yang lebih umum.
Saat itu, The Wall Street Journal juga berencana menutup biro-bironya di Praha dan Helsinki, serta mengurangi pegawai di Eropa dan Asia. Di Amerika Serikat, WSJ akan menutup liputan di sektor bisnis kecil dan menengah. Sebagai gantinya, WSJ akan membentuk tim liputan ekonomi khusus yang fokus pada ekonomi makro di Washington DC.