Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Tiga BUMN Diajak Tinjau Lahan Sentra Industri Pertahanan

Dirut PT Pal Indonesia Budiman Saleh sempat meninjau lahan yang tengah disiapkan pemerintah untuk membangun sentra industri pertahanan.

29 September 2017 | 11.54 WIB

Kru mempersiapkan pesawat terbang tanpa awak Mission System untuk melakukan demo terbang, di Lapangan Terbang Rumpin Airfield, Bogor, 27 Juli 2017. Pesawat ini merupakan hasil dari Penelitian dan Pengembangan antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kemha
Perbesar
Kru mempersiapkan pesawat terbang tanpa awak Mission System untuk melakukan demo terbang, di Lapangan Terbang Rumpin Airfield, Bogor, 27 Juli 2017. Pesawat ini merupakan hasil dari Penelitian dan Pengembangan antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kemha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pal Indonesia (Persero) Budiman Saleh sempat meninjau lahan yang tengah disiapkan pemerintah untuk membangun sentra industri pertahanan. Lahan seluas 10 ribu hektare yang disiapkan Kementerian Pertahanan itu diketahui berada di daerah Lampung.

"Saya senang saja (soal rencana pembangunan sentra industri). Saya sudah diajak lihat bersama Kemhan, dengan (pihak) PT Pindad, dan PT Dirgantara Indonesia," ujar Budiman di gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 29 September 2017.

Baca: PT DI Kirim Pesawat Pesanan Royal Thai Police

Belum ada hitung-hitungan pembagian lahan untuk ketiga BUMN di lokasi tersebut. Menurut Budiman, hal itu akan diputuskan pemerintah. "Dan tergantung ketersediaan lahan juga, kita lihat tanahnya, (soal) berapa persen."

Budiman belum bisa memastikan berapa persen aset PT Pal dari Surabaya yang akan dialihkan ke sentra industri tersebut. Hal itu membutuhkan proses panjang lantaran banyaknya proyek pesanan yang masih dikerjakan PT Pal.

"Masih butuh perencanaan besar dan akurat, karena fasilitas yang kami miliki sekarang masih berfungsi, masih running (dipakai) untuk jadwal proyek-proyek yang akan di-delivery," tutur Budiman.

Pergeseran ke sentra industri tersebut pun, menurut Budiman, harus memperhatikan aspek sumber daya manusia. "Dikaji suplai SDM-nya, akses informasinya, kesehatannya."

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, pada pertengahan Agustus lalu, mengatakan luas tanah 10 ribu hektare tersebut belum baku. Menurut dia, akan lebih baik bila lebih banyak lahan yang didapat.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu pun belum merinci kapan persisnya proyek itu akan dimulai, termasuk ihwal nilai investasi di industri pertahanan yang akan digelontorkan tersebut. "Saya siapkan tanahnya dulu," kata Ryamizard.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus