Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Tiga Negara ASEAN Sepakat Bentuk Borneo Economic Community, Apa Dampaknya ke IKN?

Ketiga negara tersebut setuju untuk menjadikan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai episentrum pertumbuhan di wilayah Borneo.

6 September 2023 | 23.59 WIB

Ketua ASEAN Business Advisory Council sekaligus Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid saat ditemui di sela-sela acara ASEAN Business and Investment Summit 2023 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin, 4 September 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Perbesar
Ketua ASEAN Business Advisory Council sekaligus Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid saat ditemui di sela-sela acara ASEAN Business and Investment Summit 2023 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin, 4 September 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga negara anggota ASEAN yang memiliki wilayah di Pulau Kalimantan, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam, bersepakat untuk membentuk Borneo Economic Community (BEC). Ketiga negara tersebut setuju untuk menjadikan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai episentrum pertumbuhan di wilayah Borneo. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Komunitas ini lahir dari kesepakatan bersama untuk melihat kekuatan yang ada di Pulau Kalimantan sebagai pulau terbesar di Asia dan terbesar ketiga di dunia,” kata Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid dalam keterangan tertulis pada Selasa, 6 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesepakatan ini disetujui dalam Borneo Business Roundtable yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ASEAN-BAC. Acara tersebut berlangsung di The Sultan Hotel, Jakarta pada Selasa, 6 September 2023.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, ada tiga hal penting dari pertemuan tersebut. “Pertama, merupakan sebuah kehormatan IKN dapat hadir dalam Borneo Business Roundtable sebagai ibu kota pertama dalam sejarah dunia yang pindah ke antarpulau,” kata dia.

Kedua, ujar Agung, IKN sebagai ibu kota baru ikut mendukung Pulau Kalimantan sebagai paru-paru dunia dengan konsep sustainable smart forest city untuk turut menjaga iklim dunia.

Ketiga, negara-negara yang memiliki wilayah di Pulau Kalimantan sudah mulai datang untuk berinvestasi di IKN. “(Kami) sangat berterima kasih untuk kesempatan yang diberikan oleh ASEAN-BAC. Saudara-saudara kita di Borneo, baik itu dari Malaysia maupun Brunei sudah mulai datang untuk berinvestasi di IKN,” ujarnya.

19 letter of intent dari perusahaan-perusahaan Malaysia

Agung mengatakan sudah ada 19 letter of intent atau dokumen yang menyatakan komitmen awal untuk berbisnis dari perusahaan-perusahaan Malaysia. Beberapa di antaranya, kata Agung, sudah melakukan studi kelayakan untuk membangun hunian. Dia pun berharap perusahaan-perusahaan Brunei akan menyusul dengan potensinya dalam industri halal.

IKN, kata dia, dibangun dengan menggunakan konsep tri-city economy atau ekonomi tiga kota yang terdiri dari IKN Nusantara, Balikpapan, dan Samarinda. Melalui Borneo Business Roundtable, IKN diklaim akan berkembang menjadi tri-country connectivity yang terdiri dari Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

“Jadi inilah esensi dari Borneo Business Roundtable, bagaimana IKN menjadi bagian dari tri-city economy dan tri-country connectivity sebagai kota dunia, kota untuk semua,” ungkap Agung.

Acara ini juga dihadiri Gubernur Kalimantan Utara Zainal Paliwang. Dia pun menyampaikan harapannya untuk perjanjian tersebut ke depan. “Semoga nantinya Borneo Economic Community ini bisa membawa kemakmuran dan kemajuan bagi masyarakat di Pulau Kalimantan, termasuk Brunei dan Malaysia,” kata Zainal.

 

SULTAN ABDURRAHMAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus