Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Tiga Proyek Migas Beroperasi di Kuartal I Tahun 2016

Tiga proyek minyak dan gas bumi beroperasi (onstream) pada kuartal I/2016 yang menyokong realisasi target produksi siap jual

21 Maret 2016 | 19.33 WIB

Beberapa alat berat disiapkan untuk proyek tahap awal pengeboran sumur gas bumi di Sumur Tanggulangin 1, Desa Kedungbanteng, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, 9 Januari 2016. Pemerintah melalui Kementerian ESDM menghentikan rencana Lapindo Brantas untuk
Perbesar
Beberapa alat berat disiapkan untuk proyek tahap awal pengeboran sumur gas bumi di Sumur Tanggulangin 1, Desa Kedungbanteng, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, 9 Januari 2016. Pemerintah melalui Kementerian ESDM menghentikan rencana Lapindo Brantas untuk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga proyek minyak dan gas bumi beroperasi (onstream) pada kuartal I/2016 yang menyokong realisasi target produksi siap jual atau lifting dalam negeri kendati harga minyak belum pulih.

Adapun, ketiga proyek tersebut yakni Lapangan Banyu Urip yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), North Duri Development Area 13 oleh Chevron Pacific Indonesia dan Lapangan Bukit Tua oleh
Petronas Ketapang Limited.

Kepala Juru Bicara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu  Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Elan Bintoro mengatakan proses injeksi  gas belum selesai. Kendati demikian, penggunaan gas buang bakar dibatasi hanya sampai 50 juta kaki kubik (million standard cubic feet of gas per day/MMscfd) menyebabkan capaian produksi tak menyentuh 165.000 barel  per hari. Upaya yang dilakukan yakni dengan mengubah minyak menjadi gas untuk pembangkit listrik sehingga produksi bisa naik di atas 165.000 bph.

" Jadi produksinya bisa di atas 165.000 bph," ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (21 Maret 2016).

Sementara, produksi di Lapangan Bukit Tua sudah mencapai 20.000 bph dari target  yaitu 18.033 bph minyak dan 50 MMscfd gas. Produksi tersebut ditunjang  dari telah selesainya pengeboran lima sumur. Dua proyek migas terbesar  Petronas di Indonesia itu minyaknya akan dikirim ke fasilitas produksi,  penyimpanan, dan pengangkutan terapung Ratu Nusantara. Sedangkan, gasnya akan diangkut melalui pipa sepanjang 110 kilometer ke fasilitas penerima darat di Kawasan Industri Maspion, Gresik.

"Sejauh ini, udah jalan itu (produksi puncaknya) karena pengeboran 5 sumur Ketapang sudah selesai," katanya.

Proyek lainnya yaitu North Duri Development Area 13 di Riau beroperasi pula  untuk uji coba injeksi gas di kuartal I/2016. Proyek NDD Area 13 akan  memiliki 539 sumur baru, terdiri dari 358 sumur produksi, 145 sumur  injeksi uap, dan 36 sumur observasi temperatur. Lapangan Duri sendiri  merupakan salah satu lapangan minyak dengan injeksi uap terbesar di  dunia yang telah mampu memproduksi hingga 2 miliar barel minyak sejak pertama kali teknologi tersebut diterapkan.

"NDD Area 13 aja onstream bukan full capacity tapi pilot project gas injection," katanya.

Saat ini, katanya, lifting rata-rata mencapai target. Sejak Januari lifting  berada di kisaran 833.000 bph. Secara harian, lifting berada di 850.848  bph. Dengan produksi puncak Lapangan Banyu Urip kini bisa sampai di angka 840.000 bph. "Dengan udah peak EMCL, sekarang udah di atas 840.000 bph," katanya.

BISNIS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saroh mutaya

Saroh mutaya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus