Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas yang terpengaruh tekanan geopolitik di Timur Tengah. Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan harga komoditas di pasar internasional pada Maret mengalami peningkatan dibandingkan Februari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Salah satunya, harga energi yang naik lantaran didorong kenaikan harga batu bara. Harga logam mulia pun meningkat cukup signifikan karena tekanan geopilitik di Timur Tengah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Logam mulia dianggap sebagai alternatif aset yang aman," ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin, 22 April 2024.
Harga energi pada Maret 2024 secara bulanan atau month to month (mom) naik 2 persen. Sedangkan secara tahunan atau year on year (yoy) naik 0,77 persen. Sementara logam mulia naik secara bulanan 6,82 persen dan naik 12,38 persen secara tahunan.
Sementara itu, Amalia menuturkan pertumbuhan volume dan nilai perdagangan barang global diperkirakan mengalami kenaikan sepanjang 2024. Menurut dia, perdagangan barang global akan tumbuh dinamis mengikuti situasi geopolitik global.
Selanjutnya BPS membeberkan data perekonomian negara mitra dagang utama, seperti Amerika, India, dan Cina berdasarkan data Trading Economics April 2024. Amalia mengatakan perekonomian negara-negara tersebut masih berada di dalam zona ekspansif.
Pada Maret 2024, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Cina sebesar 51,1. Sedangkan India sebesar 59,1 dan Amerika Serikat 51,9.
Adapun secara rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sepanjang Maret 2024 relatif lebih lemah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sepanjang Maret 2024, nilai tukar rupiah Rp 15.711 per dolar Amerika Serikat. Angka ini lebih lemah dibandingkan bulan sebelumnya yaitu Rp 15.660 per dolar Amerika Serikat.
Pilihan Editor: Harga Emas Antam Hari Ini Stagnan di Rp 1.347.000 per Gram