Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi menguji coba layanan kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Berdasarkan pantauan Tempo di salah satu stasiun pemberhentian kereta bandara, Stasiun Sudirman Baru (BNI City), beberapa penumpang tampak telah mencoba kereta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Para penumpang mengantre pada dua mesin tiket mandiri atau vending machine di lantai dua stasiun. Dua vending machine disediakan bagi para penumpang yang belum memiliki tiket.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Direktur Utama PT Railink, Heru Kuswanto mengatakan untuk tahap awal ini pihaknya ingin menguji coba sistem ticketing terlebih dahulu. "Hari ini kita ingin fokus pada ujicoba sistem ticketing apa sudah siap," kata Heru kepada Tempo pada, Selasa 26 Desember 2017. "Karena kemarin kami sudah melakukan uji coba teknis termasuk bagaimana pengaruh terhadap uji coba pengaruh terhadap kereta komuter."
Selain itu, menurut Heru, di stasiun bandara Sudirman Baru memang sengaja tidak memberikan loket pembayaran secara tunai. Hal ini disengaja karena Railink ingin mendukung pembayaran nontunai. "Kami harap penumpang datang bisa langsung naik kereta," kata Heru
Untuk tahap uji coba ini Heru mengatakan pihaknya melayani 42 perjalanan dengan rincian 21 pergi dan 21 pulang. Kemudian pada tahap awal uji coba ini untuk tahap awal kereta bandara akan berhenti pada tiga stasiun, yakni Stasiun Sudirman Baru, Batu Ceper dan Stasiun Bandara Soekarno Hatta.
"Sebenarnya masih ada Stasiun Manggarai dan Duri tapi masih menunggu pembangunan double track dan beberapa peron yang masih belum usai. Ditargetkan awal Maret 2018, sudah bisa beroperasi," tutur Heru.
Hingga pukul 09.00, ada 270 tiket yang telah terjual di Stasiun Sudirman untuk tujuan Bandara Soekarno-Hatta. Bahkan sejak malam tadi sudah ada beberapa orang yang memesan tiket untuk hari ini.
Kereta bandara ini akhirnya rampung pada awal Desember 2017 lalu. Keberadaan kereta ini diharapkan bisa mengurai kepadatan lalu lintas dari Jakarta menuju Bandara Soetta. Nantinya, PT Railink, perusahaan hasil kerja sama antara PT KAI (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) akan menjadi operator dari kereta ini.