Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Sentani di Jayapura, Papua, telah beroperasi normal usai banjir melanda kabupaten itu, Sabtu petang, 16 Maret 2019. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan penerbangan maskapai dari dan menuju Sentani tak terkendala kendati beberapa daerah di sekitarnya terdampak bencana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kekhawatiran akan delay tidak terjadi," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti dalam keterangan tertulisnya pada Ahad, 17 Maret 2019.
Banjir sebelumnya melanda Sentani pada Sabtu sore. Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Jayapura hingga malam hari membuat air meluap. Imbas hujan yang tak kunjung reda itu, sembilan kelurahan di Kecamatan Sentani terendam air.
Peristiwa ini menimbulkan korban jiwa. Hingga Ahad pagi, korban meninggal akibat banjir Sentani tercatat sebanyak 46 orang. Dari laporan pemerintah setempat, banjir bandang juga mengakibatkan fasilitas umum rusak, seperti jalan raya, rusak. Tak hanya itu, pertokoan, perkantoran, dan perumahan warga juga mengalami kerusakan.
Kepala bagian Tata Usaha Bandar Udara Sentani Nafiek mengatakan banjir memang tak membuat terminal dan airside di bandara setempat tergenang air. Namun, banjir sempat dikhawatirkan menimbulkan erosi dan longsor yang berimbas pada landasan pacu atau runway lantaran terdapat bantaran sungai di samping landasan.
Lantaran kecemasan itu, pihak bandara sempat melakukan inspeksi lapangan. Namun, pada Ahad siang, pihak bandara mengatakan tak terjadi kerusakan apa pun di landasan pacu.
"Hanya memang pada sisi seberang (landasan pacu), banyak bangunan sepanjang bantaran sungai tersapu banjir," ujar Nafiek. Adapun di bagian radar, Nafiek memastikan area tersebut aman. Jalan menuju gedung radar pun bersih dari limpasan banjir.
Simak berita terkait Bandara Sentani lainnya di Tempo.co.