Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu dermaga Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang melayani penyeberangan kapal feri ke Sumbawa tidak beroperasi pasca gempa Lombok berkekuatan 7 SR pada Minggu, 19 Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga: Gempa 7 SR Kembali Guncang Lombok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Dari dua dermaga yang ada, satu dermaga saja yang beroperasi terbatas, bisa mengangkut kendaraan kecil dan sepeda motor, bus besar, serta bus sedang," kata Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Barat Lalu Bayu Windi di Mataram, Senin, 20 Agustus 2018.
Pelabuhan Kayangan yang melayani penyeberangan ke Pulau Sumbawa sampai Senin pagi, 20 Agustus 2018, lumpuh pasca gempa tektonik berkekuatan 7 SR.
Dari viral yang beredar di kalangan wartawan Mataram, petugas pelabuhan tidak ada sama sekali karena mereka khawatir terjadi tsunami setelah melihat ruas jalan di areal pelabuhan itu retak-retak cukup parah.
Petugas dan sejumlah pedagang di pelabuhan tersebut termakan isu akan adanya tsunami sehingga mereka memilih pulang ke rumah dan menyelamatkan keluarganya masing-masing.
Sebenarnya, dua kapal feri sudah bersandar di pelabuhan tersebut. Namun tidak ada petugas yang melayani para penumpang. Bahkan terlihat ada satu bus sudah parkir di areal pelabuhan itu.
Meski jalan di areal pelabuhan retak-retak, namun masih bisa dilalui kendaraan. Diperkirakan, operasional penyeberangan di pelabuhan itu akan normal kembali pada Senin siang ini.
Gempa bumi dengan kekuatan 7 SR mengguncang Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu malam, 19 Agustus 2018, pukul 21.56 WIB.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa Lombok itu terjadi di titik koordinat 8.28 Lintang Selatan dan 116.71 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer.
ANTARA