Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Yang mustahil jadi nyata

Televe rrc telah melakukan siaran eksperimen setelah adanya "lompatan besar ke luar" oleh deng. banyak menyiarkan iklan-iklan, film as, tari-tarian dan kritik terhadap "empat bandit". (md)

31 Maret 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEORANG Cina tua, bertampang kisut menghirup sesendok teh obat cair ajaib. Segera sesudah itu pandangan mata dan raut mukanya menjadi lebih muda sepuluh tahun. Ini luar biasa kelihatan di layar televisi RRC. Benar atau tidaknya obat itu demikian ajaib, soal lain lagi. Yang jelas itu cuma iklan, pesan komersial dari suatu perusahaan negara. Adanya iklan itu merupakan sesuatu di antara sekian banyak pertanda mengenai perubahan radikal di RRC setelah zaman Mao. Teve RRC biasanya penuh dengan siaran propaganda. Orang boleh bilang apa saja tentang mutu siaran TV-RI, tapi ia pasti lebih lumayan dibanding dengan yang di RRC itu. Ada kurang dari satu juta pesawat penerima untuk seluruh penduduk yang 850 juta. Atau hanya satu pesawat untuk sekitar 1000 orang. Hanya tiga jam siarannya sehari dengan satu saluran yang di-relay ke daerah-daerah. Berbeda dengan teve, radio di RRC sungguh merupakan alat komunikasi massa yang jauh dan lebih luas jangkauannya. Siaran radionya kini menggencarkan slogan modernisasi. Isinya bukan hanya propaganda, tapi juga instruksi dari Beijing (Peking) sampai ke komun di pedalaman. Namun sudah mulai ada juga dibawakannya acara pelajaran bahasa asing seperti Inggeris, Perancis dan Jepang. Bahasa asing itu menjadi penting bagi RRC yang sedang membuka pintunya untuk kaum pelancong dari luar dan makin banyak pula mengirim mahasiswa ke luar negeri. Baik radio maupun teve RRC, dengan adanya "lompatan besar ke luar" oleh Wakil PM Deng Xiaoping, melakukan siaran eksperimen. Iklan tadi adalah contoh coba-coba tadi. Eksperimen juga terbayang dari laporan pandangan matanya mengenai perjalanan Deng ke AS. Tampak juga Deng sedang bergaya dengan topi kowboi, dan terdengar suara Presiden Carter menjawab pertanyaan reporter teve RRC. Tapi eksperimen teve RRC paling hebat ialah siaran film Jepang dan Amerika. Sampai dua tahun lalu, semua itu masih mustahil. Bahkan sudah mulai pula disiarkannya show tari-tarian, lagu-lagu cinta dan lelucon yang dulu dicap sebagai "kontra-revolusi" atau "perangsang pornografi". Pemimpin Teve Gaya baru itu digerakkan antara lain oleh orang seperti Chou Feng, 63 tahun. Dulu, seperti terbaca dalam majalah Perancis l'Express, dia menjadi aktor yang belajar menyutradarai film. Sesudah RRC terbentuk 1949, karena koneksinya dengan partai, dia memimpin studio film Shanghai. Dari situ dia memasuki bidang televisi. Tapi ketika meletus revolusi kebudayaan, seperti jutaan orang lainnya, ia dikirim ke tempat 'pendidikan kembali'. Sepuluh tahun lamanya Chou Feng disuruh bekerja di ladang. Tangannya sampai menjadi kasar. Sesudah pengganyangan 'Empat Bandit' tahun 1977, dia dipanggil lagi untuk memimpin stasion teve Shanghai, kota Cina terbesar dengan 8 juta penduduk. Memakai peralatan murah, dan serba kurang, stasion Shanghai yang dipimpin Chou Feng menyiapkan reportase kritik. "Masyarakat sosialis juga memiliki kesalahan," katanya pada Etienne Mougeotte, pemimpin tim radio Perancis. "Mengapa kita tak mengungkapkannya. Chou Feng menerima Mougeotte di studionya dan membanggakan karyanya: Tentang pembuatan kapal di suatu galangan RRC. Tiang-tiangnya telah rubuh sebelum kapal itu diluncurkan ke air. Kalau itu diungkapkan di aman 'Empat Bandit', katanya, "akan dicap sebagai reportase negatif." Kritik begini -- termasuk eksperimen di teve seperti halnya dengan iklan tadi -- juga sudah dipraktekkan oleh media cetak RRC. Siaran iklan di teve RRC dimulai akhir Januari, seakan-akan menyambut 'tahun kambing'. Periklanan di RRC dulu sudah ada, tapi terhapus dengan munculnya 'revolusi kebudayaan' -- zaman 'Empat Bandit'. Kini, demikian Radio Peking yang mengutip keterangan pejabat perusahaan iklan di Shanghai, "pesan komersial memainkan peranan positif dalam pembangunan perdagangan dan pariwisata -- di dalam maupun di luar negeri -- serta pertukaran informasi tehnik." Ternyata cara teve RRC menempatkan pesan komersial itu cukup menyala. Iklan itu, misalnya, mengiringi siarannya tentang pertandingan basket ball. Tak lupa ia mempromosilan Coca-Cola.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus