Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bunga lawang memiliki pangglian yang berbeda di setiap daerah, bunga lawang di Bali disebut orang di daerah Jawa disebut pekak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bunga lawang atau star anise (Illicium verum) merupakan salah satu rempah yang sering digunakan orang indonesia sebagai bumbu masakan. Berbentuk seperti bintang dengan warna kecoklatan dan ukurannya yang mungil ini, ternyata memiliki banyak sekali khasiat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain digunakan untuk bumbu masakan, bunga lawang juga berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit, bahkan juga berkhasiat untuk orang yang ingin melakukan diet dengan bahan alami.
Penggunaan bunga lawang untuk siap dikonsumsi, yaitu pemetikannya dilakukan ketika sebelum matang, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari.
Bunga lawang memiliki kandungan nutrisi berupa kalsium, magnesium, pottasium, protein dan sodium serta Vitamin A, B-6 dan vitamin C. Kandungan vitamin C dan potassium dalam bunga lawang, bermanfaat untuk mengurangi lemak dan menurunkan berat badan sehingga cocok dijadikan sebagai obat diet alami.
Efektif menurunkan berat badan, bunga lawang dapat mengurangi penumpukan racun dalam tubuh dan juga berfungsi mengatasi gangguan pada sistem pencernaan. Bahkan penderita obesitas dapat menggunakan bunga lawang untuk membantu menurunkan berat badan.
Baca: Diet Pasti Gagal Kalau 5 Kebiasaan Ini Masih Dilakukan
Asupan makanan yang cukup maka sistem pencernaan akan lebih efektif untuk bekerja dan nutrisi yang diserap oleh tubuh tidak lebih ataupun kurang serta akan melancarkan buang air besar sehingga tidak menyebabkan perut membuncit.
Agar dapat mengonsumsi bunga lawang untuk program diet, teh bunga lawang dapat menjadi solusinya. Cara membuat teh bunga lawang, dengan cara menyeduh bunga lawang dalam air panas selama selpuluh menit. Jika tidak suka dengan rasa hambar, teh bunga lawang dapat dicampurkan dengan memberi sedikit madu. Lebih baik dikonsumsi ketika masih hangat.
WILDA HASANAH