Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Minum kopi sudah menjadi bagian kebudayaan. Mengingat kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari oleh banyak orang mulai dari pelajar hingga pekerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kandungan kafein di dalamnya dapat meningkatkan energi dan membuat tubuh menjadi lebih berkonsentrasi. Namun, tidak semua orang dapat dengan bebas mengonsumsi kopi, sebagian orang harus berhati-hati atau bahkan sebaiknya menghindari asupan minuman kopi.
Dilansir dari laman Healthline, Kafein adalah zat psikoaktif yang paling umum dikonsumsi di dunia dan biasanya ditemukan dalam berbagai minuman atau makanan ringan seperti teh, dan coklat tetapi kopi merupakan sumber terbesar kafein.
Kopi sebenarnya kaya akan banyak nutrisi yang ditemukan secara alami dalam biji kopi. Secangkir kopi berukuran 8 ons (237 gram) biasanya mengandung:
- Vitamin B2 (riboflavin),
- Vitamin B5 (asam pantotenat),
- Vitamin B1 (tiamin),
- Vitamin B3 (niasin),
- Folat,
- Mangan,
- Kalium,
- Magnesium,
- Fosfor.
Meski begitu, mengonsumsi terlalu banyak kafein dapat menyebabkan berbagai dampak bagi tubuh seperti kegugupan, kecemasan, jantung berdebar-debar, dan bahkan serangan panik yang semakin parah. Efek samping lainnya adalah mengganggu kualitas tidur, meningkatkan frekuensi buang air kecil, hingga meningkatkan tekanan darah.
Oleh karena itu, konsumsi kopi memang sebaiknya harus diperhatikan dan disesuaikan dengan batas harian yang umumnya sebanyak 400 mg per hari atau setara dengan 4 cangkir. Namun bagi sebagian orang dengan kondisi tertentu, konsumsi kopi sebaiknya di bawah batas secara umum.
Dikutip dari laman WebMD, berikut merupakan orang-orang yang harus berhati-hati dan membatasi asupan minum kopi:
Orang Hamil
Minum kopi dalam jumlah sedang selama kehamilan mungkin aman. Namun, kangan minum lebih dari 3 cangkir kopi setiap hari atau sekitar 300 mg kafein.
Mengonsumsi lebih dari jumlah ini selama kehamilan mungkin tidak aman dan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran, peningkatan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), dan efek negatif lainnya, termasuk gejala putus kafein pada bayi baru lahir dan berat badan lahir rendah.
Ibu Menyusui
Minum 1-2 cangkir kopi setiap hari saat menyusui mungkin masih aman. Namun, minum dalam jumlah yang lebih banyak mungkin tidak aman karena Kafein dalam kopi bisa masuk ke dalam ASI. Kafein dapat menyebabkan iritasi dan peningkatan pergerakan usus pada bayi yang menyusui.
Anak-anak
Kopi berkafein mungkin aman untuk anak-anak jika dikonsumsi dalam jumlah normal yang ditemukan dalam makanan dan minuman.
Penderita gangguan kecemasan : Kafein dalam kopi dapat memperburuk kecemasan.
Penderita Bipolar
Kafein dalam kopi dapat memperburuk gejala mania.
Penderita Gangguan Pendarahan Kafein dalam kopi dapat memperlambat pembekuan darah dan memperburuk gangguan pendarahan.
Penderita Penyakit Jantung
Minum kopi setiap hari tampaknya tidak meningkatkan risiko komplikasi serius akibat penyakit jantung. Namun, orang yang merokok dan memiliki penyakit jantung mungkin memiliki peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung jika mereka mengonsumsi kopi setiap hari.
Penderita Diabetes
Kafein dalam kopi dapat memengaruhi gula darah. Penderita Diabetes harus hati-hati jika ingin mengonsumsi kopi.
Penderita Diare
Kafein dalam kopi, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, dapat memperburuk diare.
Penderita Epilepsi
Orang yang menderita Epilepsi harus menghindari penggunaan kafein dalam dosis tinggi. Dosis rendah kafein juga harus digunakan dengan hati-hati.
Penderita Glaukoma
Minum kopi berkafein dapat meningkatkan tekanan di dalam mata. Peningkatan dimulai dalam waktu 30 menit dan berlangsung setidaknya selama 90 menit. Jika menderita glaukoma, minumlah kopi dengan hati-hati.
Penderita Tekanan Darah Tinggi Minum kopi berkafein dapat meningkatkan tekanan darah pada orang dengan tekanan darah tinggi. Namun, hal ini tampaknya tidak terjadi pada orang yang minum produk berkafein secara teratur.
Penderita Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)
Kafein dalam kopi, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, dapat memperburuk diare dan gejala IBS lainnya.
Penderita Kehilangan Kontrol Kandung Kemih
Kafein dalam kopi dapat memperburuk kontrol kandung kemih dengan meningkatkan frekuensi buang air kecil dan keinginan untuk buang air kecil secara terus menerus.
Perokok
Orang yang merokok dan minum kopi mungkin memiliki peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung atau kanker yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan tersebut.
Penderita Osteoporosis
Minum kopi berkafein dapat meningkatkan jumlah kalsium yang dikeluarkan melalui urin. Hal ini dapat melemahkan tulang. Jika menderita osteoporosis, sebaiknya jangan minum lebih dari 3 cangkir kopi setiap hari.
WEBMD | HEALTHLINE
Pilihan editor: