Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

3 Metode Intermittent Fasting yang Populer, Sudah Pernah Coba?

Intermittent fasting adalah salah satu metode penurunan berat badan. Dalam penerapannya, memiliki 3 metode yang terkenal.

10 November 2022 | 09.01 WIB

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Perbesar
Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini, intermittent fasting menjadi salah satu gaya hidup yang cukup populer belakangan ini. Intermittent fasting merupakan metode diet yang menerapkan periode batasan untuk menahan diri tidak mengonsumsi kalori dalam jeda waktu tertentu. Melansir healthline.com, umumnya, intermittent fasting berlangsung antara 12 hingga 40 jam.

Tubuh hanya diperkenankan makan dalam kurun waktu yang lebih pendek. Rentang waktu diizinkan untuk makan disebut sebagai jendela makan. Lama jendela makan pun sangat fleksibel dan disesuaian dengan kemampuan.

Baca: Waktu yang Dibutuhkan Agar Intermittent Fasting Efektif Turunkan Berat Badan

Metode Intermitten Fasting

Tidak mengherankan, intermittent fasting menjadi salah satu metode diet penurunan badan favorit karena tidak terlalutidak menyiksa tubuh. Meskipun demikian, terdapat tiga metode intermittent fasting yang populer dilakukan oleh banyak orang. Dilansir klinik.ub.ac.id, berikut adalah penjelasannya:

1. Metode 16/8

Metode ini dilakukan dengan membagi waktu menjadi 16 jam puasa dan 8 jam jendela makan. Prinsip ini sedikit mirip dengan puasa yang biasa dilakukan oleh umat Muslim di bulan Ramadan. Puasa selama 16 jam menyebabkan tubuh mengubah cadangan lemak menjadi energi dan melepaskan keton ke dalam aliran darah.

Proses inilah yang mendorong penurunan berat badan. Pada diet puasa ini, orang-orang menyelesaikan makan pada malam hari pada pukul 8 dan kemudian melewatkan sarapan pada hari berikutnya. Kegiatan makan akan dilakukan pada siang hari.

2. Metode Eat-stop-eat

Metode eat-stop-eat merujuk pada hari-hari tubuh boleh makan seperti biasa, dan diselingi oleh puasa makan 24. Metode ini cukup ekstrem dan menantang karena bisa menyebabkan kelelahan, sakit kepala, atau suasana hati yang memburuk. Oleh sebab itu, metode ini tidak disarankan untuk pemula.

3. Metode Diet 5:2

Metode intermittent fasting ini cukup unik, karena tubuh tidak benar-benar puasa dan dilarang makan. Dalam metode ini, seseorang mengukur makanan yang dikonsumsi dengan jumlah 500-600 kalori. Porsi minimal ini hanya dilakukan dua kali dalam seminggu, sehingga lima hari lainnya tubuh bebas makan dengan normal.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca juga: Mau Berat Badan dengan Diet Intermittent Fasting, Kenali 6 Metode

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus