Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menurut psikiater Daniel Lieberman, penulis The Molecule of More, kita sangat buruk dalam mengendalikan dopamin. Anda mungkin tahu dopamin sebagai hormon bahagia yang mengaktifkan pusat kesenangan di otak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dopamin memiliki peran yang jauh lebih luas, yaitu menyiapkan kita untuk masa depan," ucap Lieberman. "Ini tentang memaksimalkan masa depan dan membuat masa depan lebih baik dari saat ini. Kita menjadi begitu hebat di masa depan sehingga kehilangan kemampuan untuk bahagia dan puas di masa kini."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hadir sepenuhnya adalah dasar dari hubungan yang sukses dan langgeng, kekeluargaan, platonis, dan romantis. Di bawah ini, Lieberman memberikan nasihatnya tentang cara mengatur dopamin serta menyelamatkan hubungan.
Latih perhatian penuh (mindfullness)
Lieberman mengatakan dopamin bukan hal yang buruk. "Dopamin melakukan hal-hal luar biasa," katanya. “Dopamin memberi hasrat, energi, motivasi, dan bisa sangat memuaskan masuk ke jalur dopamin dan bekerja untuk hal-hal yang kita inginkan."
Masalahnya, saat tidak bisa keluar dari jalur dopamin, ketika selalu berjuang untuk hal terbaik berikutnya, entah itu objek fisik, pengalaman, atau hubungan. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membangkitkan mindfullness, seperti meditasi, peregangan, ataupun latihan pernapasan dalam. Tetapi jika tidak tahu harus mulai dari mana, Anda dapat membuat jurnal memori.
Perkuat hubungan dengan teknologi
Teknologi adalah alat yang hebat untuk tetap berhubungan dengan orang yang dicintai tetapi juga dapat merusak hubungan. Saat masuk ke dunia media sosial yang luas, Anda secara alami ditarik keluar dari momen saat ini.
"Begitu banyak teknologi adalah tentang upaya untuk mendapatkan gambaran dopaminergik seperti, `Wow, ini mungkin membuat masa depan saya lebih baik.' Jadi, Anda cenderung tidak fokus sekarang,” komentar Lieberman.
Ada cara untuk menggunakan teknologi dengan hati-hati tetapi Lieberman mengatakan penting untuk mengenali batasan teknologi dalam hal hubungan yang otentik dan jujur.
"Ilmu pengetahuan dan teknologi telah menipu kita untuk percaya mereka dapat memberikan semua yang kita butuhkan. Dan itu sepenuhnya salah karena apa yang sebenarnya kita butuhkan tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi," jelasnya.
Lieberman juga mengtakan manusia sangat membutuhkan hal-hal seperti persahabatan, cinta, makna, dan seni. Anda membutuhkan saat-saat ajaib dalam hidup, seperti ketika merasa hidup di puncak kemakmuran.
“Dan saat-saat ajaib itu tidak datang dari hal-hal baru yang besar, bukan dari ponsel terbaru. Mereka datang tiba-tiba, saat kita tidak menduganya, dan tiba-tiba kita mengerti bagaimana rasanya hidup," ucap Lieberman.
Pahami keinginan
Seperti yang dicatat Lieberman, dopamin menciptakan gairah. Cinta yang penuh gairah adalah pengalaman dopaminergik. Itu hal yang hebat tetapi tidak akan bertahan selamanya.
"Rata-rata, itu berlangsung sekitar 12 bulan dan apapun yang kita lakukan, itu mulai memudar," kata Lieberman. "Banyak orang membuat kesalahan dengan mengacaukan akhir dari cinta yang penuh gairah dengan akhir sebuah hubungan dan berkata, 'Astaga, saya berhenti mencintai orang ini.' Saya harus mencari orang lain'.”
Mereka kemudian terjebak dalam apa yang disebut roda hedonis yang terus mencari cinta yang penuh gairah. Memahami bagaimana cinta yang penuh gairah berubah dari waktu ke waktu sangat penting untuk hubungan yang sehat dan sukses. Di sisi lain, pencarian terus-menerus untuk dopamin yang datang dengan cinta yang penuh gairah tidak mengarah pada persahabatan sejati. Menurut Lieberman, kunci hubungan yang sukses, apapun jenisnya, adalah kemampuan untuk mengendalikan dopamin dan tetap berada di saat ini.
“Hubungan adalah tentang menjadi manusia. Hubungan adalah hal terpenting dalam hidup,” ucapnya. Jadi, penting untuk memastikan hubungan berkualitas baik.
NADIA RAICHAN FITRIANUR | MINDBODYGREEN