Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang dibuat dari kedelai yang difermentasi oleh mikroorganisme. Setelah fermentasi, kedelai dipres menjadi padat. Selain kedelai, jenis kacang-kacangan lain atau campuran kedelai dan gandum juga dapat digunakan untuk membuat tempe.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Healthline, tempe banyak dipilih oleh vegetarian karena kandungan nutrisinya yang kaya. Tempe memiliki kandungan protein, vitamin, dan mineral yang tinggi, serta memiliki natrium dan karbohidrat yang rendah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dibandingkan dengan produk kedelai lain, tempe lebih kaya protein karena lebih padat. Tempe juga merupakan sumber kalsium bebas susu yang bagus. Satu cangkir (166 gram) tempe menyediakan sekitar 2/3 kalsium yang terdapat dalam 1 cangkir susu murni.
Saat membeli tempe, pilihlah yang aromanya segar, diselimuti serabut putih, hangat dan tidak berlendir. Hindari membeli tempe yang sudah berwarna keabu-abuan dan berbau tengik.
Dilansir dari Cookpad, berikut tips menyimpan tempe agar tidak cepat busuk:
1. Simpan tempe dalam wadah tertutup, kemudian simpan di lemari es (bukan freezer). Jika beli tempe berbungkus daun pisang, biarkan daun pisang tetap melekat di tempe.
2. Rebus tempe bersama bumbu. Kemudian simpan di lemari es. Selain bikin awet, cara ini juga mempermudah seseorang untuk langsung memasak tempe.
3. Rendam tempe dengan air kelapa. Selain membuat tempe tahan lama, cara ini juga membuat tempe menjadi lebih enak.
Pilihan Editor: Alasan Tak Boleh Makan Tempe Berlebihan