Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Gizi dr. Nurul Ratna Mutu Manikam mengatakan pasien kanker boleh berpuasa Ramadan dengan memperhatikan pola 3J , yaitu jadwal, jenis, dan jumlah makan pada saat berpuasa. Selain memperhatikan pola 3J, pasien kanker juga harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum berpuasa karena setiap pasien kondisinya berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia menambahkan jika kondisi belum sehat, berat badan turun, serta asupan sebelumnya tidak baik, maka lebih baik pasien jangan berpuasa dulu karena akan menghambat proses terapi dalam penanganan kanker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Jadwal makan tetap tiga kali, tidak boleh berkurang. Hanya saja waktunya diubah. Waktu yang cocok itu ketika takjil, makan malam boleh sebelum atau sesudah tarawih, dan makan sahur," jelasnya.
Atur jadwal makan
Dokter di RSCM Jakarta tersebut mengatakan dalam pengaturan jadwal makan hendaknya tidak digabung karena usus akan sulit mencerna jumlah makanan yang banyak dalam satu waktu. Terkait jenis makanan, dia juga mengatakan agar makan dengan gizi seimbang yang terdiri dari setengah porsi makanan pokok dan lauk pauk serta setengah porsi sayuran dan buah agar nutrisi harian pasien kanker tercukupi.
Dia menyarankan agar pasien berbuka puasa secukupnya, tidak boleh terlalu banyak dan tidak boleh kurang. Jika pasien kanker merasa mual terhadap nasi maka bisa diganti dengan sumber karbohidrat lain seperti kentang dan singkong. Dia menambahkan pola 3J bagi pasien kanker akan lebih lengkap jika ditambah minum air putih sebanyak delapan gelas per hari agar tubuh tetap terhidrasi.
Pilihan Editor: Sebab Kematian Akibat Kanker Banyak di Negara Berkembang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.