Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Anak Sering Ngompol dan Lapar, Awas Diabetes Tipe 1

Orang tua diminta mewaspadai diabetes tipe 1 pada anak dengan tanda-tanda sering mengompol dan cepat lapar.

20 November 2023 | 20.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes tipe 1 terjadi akibat kerusakan atau kegagalan pankreas sehingga tidak bisa menghasilkan insulin. Spesialis anak divisi endokrinologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Ghaisani Fadiana, meminta orang tua mewaspadai diabetes tipe 1 pada anak dengan tanda-tanda sering mengompol dan cepat lapar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kalau misalnya anak sudah melalui toilet training (latihan buang air) kemudian ada kejadian mengompol lagi yang cukup sering, itu harus diwaspadai,” kata Ghaisani, Senin, 20 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apabila anak-anak sering mengompol, Ghaisani menyarankan untuk melakukan pemantauan gejala lain yang mengarah ke diabetes. Adapun gejala lain tersebut meliputi tingginya frekuensi buang air kecil, sering merasa haus, cepat merasa lapar, penurunan berat badan, lemas, hingga infeksi berulang.

“Kalau misalnya ada gejala harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucap Ghaisani.

Biasanya, anak yang mengalami gejala-gejala itu perlu konsultasi ke dokter spesialis anak untuk memastikan apakah betul ada diabetes. Untuk memastikan hal tersebut, dokter akan memeriksa gula darah anak.

“Itu untuk diabetes melitus tipe 1,” ujarnya.

Orang tua terlambat menyadari
Ia meminta masyarakat untuk waspada karena mungkin kurang sadar kemungkinan anak terkena diabetes sebab ada anggapan penyakit ini biasanya terjadi di usia lanjut. Kurangnya kewaspadaan tersebut berdampak pada keterlambatan orang tua menyadari anak menderita diabetes tipe 1.

“DM tipe 1 paling banyak diketahui ketika sudah kondisi lanjut. Jadi, kondisi yang berat,” papar Ghaisani.

Adapun, kondisi berat yang dimaksud adalah ketika anak yang diperiksakan ke rumah sakit sudah dengan keluhan sesak napas, penurunan kesadaran, nyeri perut, bahkan kejang. Hal-hal tersebut karena anak dengan diabetes melitus tipe 1 diketahuinya sudah dalam kondisi berat. 

“Tingkat kewaspadaan harus diperbaiki dengan pemantauan tumbuh kembang,” ujar Ghaisani.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus