Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kopi instan menjadi minuman favorit banyak orang lantaran dapat disajikan dengan cepat, murah, dan mudah. Kopi instan merupakan salah satu jenis kopi yang terbuat dari ekstrak kopi kering.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sama seperti cara menyeduh kopi biasa, ekstrak kopi instan dibuat dengan menyeduh biji kopi bubuk. Namun, nantinya hasil ekstrak tersebut menjadi lebih pekat. Setelah diseduh, air dikeluarkan dari ekstrak untuk membuat pecahan atau bubuk kering yang akan larut ketika ditambahkan ke air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Cara paling umum menyiapkan kopi instan adalah dengan menambahkan satu sendok teh bubuk ke dalam secangkir air panas. Kekuatan kopi agar lebih berasa dapat disesuaikan dengan menambahkan lebih banyak atau lebih sedikit bubuk ke dalam cangkir.
Meskipun dibuat secara instan, tetapi kopi ini mengandung beberapa manfaat kesehatan. Pertama, kopi instan mengandung antioksidan dan nutrisi. Kandungan antioksidan kopi instan yang tinggi dapat memengaruhi banyak manfaat kesehatan, seperti kopi biasa.
Menurut penelitian, kopi instan mengandung antioksidan tertentu dalam jumlah lebih tinggi dibandingkan minuman lain karena cara pengolahannya. Selain itu, satu cangkir kopi instan standar hanya mengandung 7 kalori dan sedikit potasium, magnesium, dan niasin (vitamin B3).
Kedua, kopi instan mengandung sedikit lebih sedikit kafein. Satu cangkir kopi instan yang mengandung satu sendok teh bubuk mengandung 30-90 miligram kafein. Sementara itu, satu cangkir kopi biasa mengandung 70-140 miligram kafein. Kafein yang terserap oleh setiap orang berbeda-beda.
Kopi instan dengan mengandung sedikit kafein menjadi pilihan lebih baik bagi seseorang yang perlu mengurangi kafein. Sebab, kafein yang terlalu banyak dalam tubuh dapat menyebabkan kecemasan, gangguan tidur, kegelisahan, sakit perut, gemetar, dan detak jantung cepat.
Kendati demikian, kopi instan juga mengandung beberapa risiko kesehatan berbahaya. Kopi instan mengandung akrilamida lebih banyak daripada kopi biasa. Akrilamida adalah bahan kimia berbahaya yang terbentuk ketika biji kopi dipanggang. Kopi instan mengandung akrilamida dua kali lebih banyak dibandingkan kopi segar yang dipanggang.
Paparan akrilamida yang berlebihan dalam tubuh dapat merusak sistem saraf dan meningkatkan risiko kanker. Meskipun ada kandungan akrilamida, tetapi jumlahnya dalam kopi instan lebih rendah dibandingkan takaran yang terbukti berbahaya sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran.
Lantas, apakah kopi instan baik atau buruk bagi kesehatan?
Sebuah studi pada 2022 yang terbit di European Journal of Preventive Cardiology membuktikan, minum 2-3 cangkir kopi instan, kopi bubuk, atau kopi tanpa kafein setiap hari berhubungan dengan penurunan penyakit kardiovaskular dan kematian.
Meskipun sebagian lebih menyukai rasa kopi diseduh, tetapi kopi instan adalah alternatif yang aman dan mudah disiapkan. Jumlah akrilamida dalam kopi instan juga relatif kecil sehingga dianggap aman untuk dikonsumsi seseorang.
Namun, beberapa orang akan mengalami gejala negatif terkait kafein dalam kopi instan yang dikonsumsi berlebihan, seperti kegelisahan, kecemasan, atau gemetar. Sama seperti kopi biasa, kopi instan dapat menunjang kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah sedang atau tidak berlebihan.
HEALTHLINE | EATING WELL