Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

Kiky Saputri mengabarkan dirinya akan diangkat ovarium kirinya akibat keguguran. Perempuan yang diangkat ovarium masih bisa hamil?

21 Maret 2024 | 20.01 WIB

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Perbesar
Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar menyedihkan dari komika Kiky Saputri. Setelah mengalami keguguran di usia kehamilan menginjak sepuluh minggu, Kiky mengungkapkan, jika kista di dalam tubuhnya, harus diangkat dari rahimnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kiky menjelaskan, jika sebenarnya sebelum kehamilan dirinya sudah mengetahui ada kista di dalam tubuhnya. Ia juga berniat untuk membersihkannya sebelum hamil, namun belum sempat itu dilakukan dirinya sudah mengandung. Setelah berkonsultasi ke dokter, komika berusia 30 tahun ini akhirnya bisa melanjutkan kehamilan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, ternyata kista yang ia idap sebelum hamil itu telah tumbuh sebesar 4,8 cm. Saat konsultasi ke dokter, Kiky diharuskan untuk diberi tindakan sesegera mungkin. Kandungan Kiky tidak bisa diselamatkan. 

Menurut cerita yang diungkapkan, usai rahimnya dibersihkan setelah keguguran, Kiky mengalami nyeri hebat di bagian perut dan area sensitifnya.  Ternyata kondisi kistanya sudah menggerogoti ovarium sebelah kiri, tepat di lokasi janinnya tumbuh. Dokter memutuskan supaya ovariumnya harus diangkat supaya tidak menjalar ke organ lainnya.

Berdasarkan kondisi yang dialami oleh komedian Kiky Saputri dalam istilah medis pengangkatan ovarium disebut Ooforektomi. Dikutip dari Health Direct ada beberapa kondisi yang membuat perempuan harus menjalani operasi pengangkatan rahim. Berikut diantaranya:

1. Kista ovarium

Kista ovarium adalah kondisi dimana tumbuhnya kantong berisi cairan di ovarium. Kasus kista ini paling banyak dialami perempuan. Ada berbagai jenis kista ovarium. Beberapa kasus kista ovarium bisa pecah (pecah). Pembedahan untuk kista ovarium mungkin melibatkan pengangkatan kista saja atau terkadang juga ovarium.

2. Torsi ovarium

Torsi ovarium merupakan kondisi ovarium bisa yang bergerak atau terpelintir. Kondisi termasuk dalam kategori kasus darurat bedah. Torsi ovarium menyebabkan nyeri yang tiba-tiba, parah, dan tajam di perut bagian bawah, seringkali disertai mual dan muntah. Jika penderita akan mengalami gejala-gejala tersebut, segera temui dokter. 

3. Kanker ovarium

Kanker ovarium terjadi ketika beberapa sel di ovarium mulai tumbuh tidak normal dan berkembang menjadi kanker. Kanker ovarium biasanya diobati dengan jenis pembedahan yang disebut laparotomi. Sayatan panjang di perut memungkinkan pengangkatan ovarium, saluran tuba, dan organ lainnya, jika terkena dampaknya. Beberapa orang memiliki risiko genetik yang tinggi terkena kanker ovarium. Mereka mungkin memilih untuk mengangkat indung telur dan saluran tuba untuk mengurangi risiko terkena kanker ovarium.

4. Endometriosis

Ooforektomi dapat dilakukan untuk mengobati endometriosis jika pengobatan lain tidak berhasil. Dalam kasus yang parah, rahim, ovarium, dan saluran tuba memungkinkan untuk diangkat. 

Kondisi pengangkatan ovarium, dalam beberapa kasus membuat perempuan tidak bisa kembali mengandung. Mengutip dari Cleveland Clinic setelah menjalani operasi pengangkatan ovarium tubuh akan mengalami perubahan yang berbeda tergantung pada jenis ooforektomi yang dijalani.

Beberapa kasus terjadi pada perempuan yang belum mencapai masa menopause saat kedua indung telur telah diangkat, maka pasien akan segera memasuki masa menopause. Sebelum operasi, dokter bedah akan memberikan pilihan dan gambaran kondisi yang akan dialami pasca operasi. Lebih lanjut dokter juga memberi solusi tentang cara mempersiapkan perubahan hormonal yang mungkin akan dialami.

Tiap-tiap kasus akan menghadapi kondisi berbeda tergantung pada jenis ooforektomi yang akan dilalui. Jika salah satu ovarium telah diangkat dan ovarium lainnya masih berfungsi, pasien masih bisa mendapatkan periode menstruasi dari ovarium yang berfungsi tersebut. Artinya mereka juga masih memungkinkan untuk memiliki anak atau bisa mengandung. 

SAVINA RIZKY HAMIDA | YUNI ROHMAWATI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus