Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hindari gaya hidup berbahaya di masa pandemi COVID-19. Jangan terpaku pada sedentary lifestyle atau gaya hidup yang didominasi duduk dan rebahan di kasur tanpa adanya latihan tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Spesialis Kedokteran Olahraga Andhika Raspati membagikan kiat NEPA atau non exercise physical activities agar tubuh bisa tetap fit dan tidak lagi diam di tempat yang bisa membuat tubuh tidak bekerja dengan optimal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"NEPA sederhana yang bisa dilakukan antara lain naik turun tangga untuk melancarkan sirkulasi darah dan membakar kalori, berjalan kaki guna menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan hal sederhana lain," kata anggota Tim Kesehatan KONI DKI Jakarta itu.
NEPA lebih efektif menjaga kondisi dan daya tahan tubuh jika didukung latihan fisik secara rutin dengan olahraga maupun asupan nutrisi yang seimbang setiap hari. Beberapa contoh NEPA agar terhindar dari sedentary lifestyle di antaranya menyapu dan mengepel rumah, menggendong atau bermain dengan anak, kegiatan berkebun, sampai mencuci motor dan mobil. Dengan menggerakkan tubuh lewat aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari maka bisa dipastikan tubuh berada dalam kondisi yang lebih sehat dan metabolisme lebih optimal.
Dalam survei daring yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Desember 2020, didapatkan hasil pandemi COVID-19 telah menurunkan kuantitas dan kualitas aktivitas olahraga masyarakat. Dalam penelitian itu didapatkan perbandingan satu dari tiga orang yang merespons melakukan perubahan gaya hidup yang sebelumnya aktif menjadi tidak aktif.
Padahal, gaya hidup yang aktif sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari gaya hidup yang serbarebahan dan tak banyak gerak. Mulai lakukan gerakan- gerakan sederhana sehingga tubuh bisa tetap optimal menjalankan fungsinya.