Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Susanti gelisah di pangkuan ibunya. Sesaat kemudian, tangis pecah dari bibirnya yang mungil. Tubuhnya yang tinggal tulang terbungkus kulit sesekali meregang. Tangan dan kakinya yang semula terkulai layu pun menjadi sedikit mengeras.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo