Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

BJ Habibie Terbiasa Tidur 4 Jam Sehari, Cek Risikonya bagi Tubuh

Almarhum BJ Habibie mengaku hanya tidur 4 jam sehari. Padahal, kurang tidur berisiko bagi kesehatan. Berikut di antaranya.

13 September 2019 | 10.01 WIB

Presiden BJ Habibie saat sidang umum Tahun 1999 di Gedng MPR/DPR. BJ Habibie menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada 21 Mei 1998. Dok.TEMPO/ROBIN ONG
Perbesar
Presiden BJ Habibie saat sidang umum Tahun 1999 di Gedng MPR/DPR. BJ Habibie menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada 21 Mei 1998. Dok.TEMPO/ROBIN ONG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ketiga RI, BJ Habibie, memiliki kebiasaan unik. Ia selalu tidur selama empat jam sehari. Selebihnya, ia menggunakannya untuk observasi dan mempelajari banyak hal baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Saya dari lahir hanya membutuhkan tidur empat jam. Selebihnya yang 20 jam, panca indera saya menyerap lingkungan sekitar dan bertanya-tanya,” katanya dalam peluncuran biografinya di Perpustakaan Habibie Ainun di kediamannya, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski memiliki nilai positif untuk menambah ilmu, namun imbauan dari ahli kesehatan adalah istirahat selama 7-8 jam sehari sebab ini berguna sebagai proses detoksifikasi alami, yakni cara tubuh membuang virus dan bakteri jahat di tubuh. Sebaliknya, jika kurang dari imbauan, layaknya Habibie yang tidur selama empat jam sehari, proses detoks ini pun bisa terganggu. Akibatnya, berbagai masalah kesehatan pun bisa dialami. Melansir dari Web MD dan Health Line, berikut lima di antaranya.

#Lamban berpikir
Kurang tidur dapat menyebabkan beberapa masalah kognitif. Tidur yang tidak tepat akan mempengaruhi sebagian besar otak dan Anda akan kehilangan energi untuk berpikir kreatif atau memahami sesuatu dengan jelas. Jadi, untuk menghindari masalah berpikir, tidur yang cukup.

#Meningkatkan risiko kanker 
Jika memiliki durasi tidur yang paling singkat, Anda memiliki kesempatan terkena kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker prostat sebab ketiganya membutuhkan proses detoksifikasi sempurna untuk menghalaunya. Tak heran, pekerja yang terbiasa bekerja malam sering menjadi pasien dari jenis kanker ini.

#Hormon seks menurun
Tidak cukup tidur setiap hari bisa mengurangi gairah seks. Menurut sebuah penelitian, pria muda yang kehilangan waktu tidur selama satu minggu menunjukkan penurunan kadar testosteron. Bahkan, tidur kurang dari lima jam akan langsung mengurangi kadar hormon seks 10 sampai 15 persen.

#Pelupa
Kurang tidur selama sehari bisa membuat lebih pelupa. Sebuah penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tidur memiliki dampak pada pembelajaran dan ingatan. Tidur sangat penting untuk mengkonsolidasikan hal-hal yang kita pelajari di otak. Jadi, istirahat yang tepat diperlukan untuk mengunci informasi baru di otak.

#Cepat tua 
Kurang tidur juga mempengaruhi kulit dan membuat Anda terlihat tua di usia muda. Sebuah penelitian menunjukan bahwa orang yang kurang tidur dan memiliki kebiasaan tidur yang buruk akan mengalami garis-garis halus, keriput, warna kulit tidak rata, dan kulit kendur.

#Risiko diabetes meningkat
Selain memiliki lingkar pinggang yang lebih besar, orang yang tidak cukup tidur memiliki peningkatan risiko terkena diabetes. Tidur yang tidak tepat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, yang akan menyebabkan diabetes. Sebaliknya, orang yang tidur selama 8 jam memiliki kemungkinan lebih rendah terkena diabetes.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus