Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Cemburu Berlebihan tanpa Bukti, Apakah Dipengaruhi Delusi?

Ada banyak jenis gangguan delusi, salah satunya mengarah kecemburuan disebut sebagai delusional jealousy

16 Maret 2023 | 05.57 WIB

Ilustrasi pasangan bertengkar/berpisah. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi pasangan bertengkar/berpisah. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak jenis gangguan delusi, salah satunya mengarah cemburu disebut sebagai delusional jealousy. Gangguan delusi kecemburuan tak hanya rentan dialami hubungan pasangan kekasih. Tapi, kemungkinan bisa dialami anak yang merasa diperlakukan secara pilih kasih

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mengutip WebMD, orang yang delusi ini tidak bisa membedakan kenyataan dari apa yang dibayangkan. Tapi biasanya, orang dengan delusional jealousy bisa tetap bersosialisasi terlepas dari subjek delusi kecemburuan itu akan tampak atau tidak perilaku ganjil dalam keseharian.

Ciri delusi kecemburuan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Delusi cemburu bersumber dari khayalan pasangannya sedang melakukan perselingkuhan. Dalam hubungan nonromantis, kecemburuan bersumber dari khayalan terhadap orang lain mendapat banyak perhatian dan lebih disukai. Orang yang mengalami delusi cemburu akan mengabaikan bukti kebenaran yang berbalik dengan khayalan dia. 

Gejala gangguan delusi cemburu bisa berkembang menjadi pelecehan verbal dan kekerasan fisik. Orang yang mengalami kondisi rentan memicu pertengkaran dan kekerasan.

Gejala gangguan delusi kecemburuan tak bisa diatasi dengan memberikan bukti yang berlawanan dengan yang dipercayai orang tersebut. Bukti yang cukup saja, orang yang mengalami delusi terus meyakini khayalannya.

Walaupun agaknya ciri delusi kecemburuan tak tampak dalam keseharian yang dilihat orang banyak, tapi ada kecenderungan mengganggu kehidupan dirinya. Kondisi itu seperti persepsi atau pengalaman yang keliru. Padahal kenyataanya, keadaan tersebut sama sekali tidak benar atau sangat dibesar-besarkan.

Gejala gangguan delusi berkaitan dengan keadaan yang bisa terjadi dalam kehidupan nyata seperti merasa diikuti, ditipu, mudah marah. Mengutip Medical News Today, delusi akan berlawanan dengan bukti yang ada. Biasanya delusi tidak terlalu aneh dan kemungkinan bisa terjadi. Namun sering kali banyak bukti yang menunjukkan pandangan tidak didasarkan kenyataan. 

Merujuk Cleveland Clinic, tanda paling jelas dari gangguan delusi beragam jenisnya. Sering kali orang tidak menyadari kondisi delusi itu. Ketika seseorang mengalami delusi penganiayaan, maka kemarahan dan perilaku kekerasan bisa datang.

Orang dengan gangguan delusi juga bisa mengalami kecemasan. Adapun gejala awal gangguan delusi, antara lain perasaan dieksploitasi, ancaman dibaca hal yang tidak berbahaya, menyimpan dendam terus-menerus, menanggapi secara tak berdasar penghinaan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus