Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika bayi lapar atau buang air besar maupun kecil, yang bisa mereka lakukan hanyalah menangis. Begitu pula jika mereka mengalami dehidrasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bagi orang tua baru, pasti akan kesulitan untuk mengetahui apa penyebab bayi menangis terus-menerus jika bukan karena lapar atau buang air. Namun ada ciri-ciri yang bisa dikenali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari Healthy Children, berikut ciri-ciri bayi mengalami dehidrasi tingkat ringan hingga sedang:
- Bermain lebih sedikit dari biasanya
- Buang air kecil lebih jarang atau kurang dari enam popok basah per hari
- Mulut kering
- Lebih sedikit air mata saat menangis
- Bagian kepala yang cekung dan lunak
- Kotoran akan encer jika dehidrasi disebabkan oleh diare atau jika dehidrasi disebabkan oleh kehilangan cairan lain seperti muntah, asupan cairan kurang.
Sedangkan jika tingkat dehidrasi sudah berat, maka ciri-ciri yang akan ditunjukkan seperti:
- Sangat cerewet
- Sangat mengantuk
- Mata cekung
- Tangan dan kaki yang dingin dan berubah warna
- Kulit keriput
- Buang air kecil hanya satu sampai dua kali per hari.
Lalu apa yang harus dilakukan ketika bayi menunjukkan ciri-ciri dehidrasi? Dikutip dari NHS UK dan Kids Health, berikut beberapa cara yang bisa orang tua lakukan:
- Berikan sedikit larutan rehidrasi oral kepada bayi sesering mungkin, namun pastikan untuk meminda rekomendasi dari apoteker. Biasanya untuk bayi, berikan sekitar satu sampai dua sendok teh atau lima hingga 10 mililiter setiap beberapa menit.
- Terus menyusui bayi atau berikan susu formula, namun perlu diperhatikan untuk memberikannya dalam jumlah yang lebih kecil dari yang biasanya.
- Jangan berikan bayi air putih sebagai pengganti larutan rehidrasi oral. Itu tidak memiliki nutrisi yang tepat untuk bayi dengan dehidrasi.
Pilihan Editor: Berikut 3 Fakta Dehidrasi yang Jarang Dibahas