Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Fermentasi Durian Menjadi Tempoyak, Ini Kuliner dan Kandungan Nutrisinya

Tempoyak merupakan fermentasi durian. Rasanya asam, aromanya pun menyengat.

8 Desember 2021 | 09.20 WIB

Gulai tempoyak ikan patin dan pindang ikan patin hidangan khas Jambi. TEMPO/Shinta Maharani.
Perbesar
Gulai tempoyak ikan patin dan pindang ikan patin hidangan khas Jambi. TEMPO/Shinta Maharani.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tempoyak merupakan fermentasi durian. Rasanya asam, aromanya pun menyengat. Cerita tentang tempoyak bisa ditemukan dalam hikayat Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi,seorang sastrawan Melayu. Pada 1836, saat berkunjung ke Terengganu, Malaysia. Ia menceritakan, bahwa penduduk di sana sangat menyukai tempoyak. Tempoyak adalah masakan khas rumpun Melayu. Adapun rumpun Melayu yang dimaksud di Sumatera, Kalimantan (Indonesia) dan Malaysia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tempoyak biasanya dipakai untuk campuran mengolah makanan, antara lain, sambal, pepes, gulai. Beragam olahan makanan yang memakai campuran tempoyak, yaitu ikan patin, baung, toman, nila, mas, teri. Tempoyak mengandung  nutrisi, antara lain karbohidrat, lemak, protein, fosfor, vitamin B1, kalsium, zat besi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Antara, berikut tiga kuliner yang memakai tempoyak

  • Ikan baung tempoyak
  • Tempoyak ikan teri dan petai
  • Tempoyak ikan khas Jambi

LUAILIYATUL MAHMUDAH

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus