Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Air Susu Ibu (ASI) tentunya menjadi minuman wajib bagi anak hingga usianya 2 tahun. Namun ada banyak masalah yang menyebabkan para bayi ini tidak bisa mendapatkan ASI dalam jumlah atau kualitas yang cukup. Akhirnya, untuk mengatasinya, susu formula pun menjadi pilihan.
Baca: Bunda, Kenali Iklan Susu Formula yang Menyesatkan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tentu bukan hal yang mudah bagi orang tua untuk menentukan susu formula yang baik dan cocok pada anak. Dokter spesialis anak, Lucia Nauli Simbolon membagikan beberapa tips mudah memilih susu formula.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia mengatakan bahwa proses percobaan tetap harus dilakukan. Meski demikian, untuk menentukan apabila sang bayi cocok dengan susu tersebut ialah dengan melihat reaksinya. Reaksi pertama yang dimaksudkan adalah dari segi kotoran yang dikeluarkan balita.
Menurut Lucia, anak-anak di usia dua hingga tiga tahun umumnya akan memiliki bentuk kotoran yang lembek dan berwarna coklat muda. Apabila diberi satu produk susu formula dan feses yang dikeluarkannya tidak sesuai dengan panduan normal, bisa dipastikan anak tersebut mengalami masalah pencernaan. Sehingga, menjadi indikasi ketidakcocokan pula produk susu formula tersebut.Ilustrasi bayi minum susu botol. Getty Images
“Jadi kalau yang keluar bentuk fesesnya agak encer dan warnanya kuning, hijau atau kecokelatan, artinya dia diare. Kalau begini, orangtua harus mencoba susu formula lain sampai bentuk fesesnya seperti panduan normal,” katanya saat ditemui TEMPO.CO pada acara Kehamilan dan Parenting Tanpa Galau, di Jakarta pada 26 Juni 2019.
Reaksi lain yang harus diperhatikan ialah jumlah tangisan yang dilakukan. Khususnya, setelah sang anak mengkonsumsi suatu produk susu formula. Lucia mengatakan bahwa anak balita tentu belum bisa berkata-kata apabila ia tidak menyukai sesuatu. Sehingga, tangisanlah yang menjadi tolak ukur.
“Bahasanya mereka hanya menangis. Jadi kalau menangis terus, apalagi setelah minum susu, pasti ada yang salah dengan susunya itu. Sedangkan kalau dia nyaman, anteng dan enjoy, berarti dia cocok. Jadi ini yang harus diperhatikan juga,” katanya.
Baca: Cara Mengenalkan Susu Formula pada Balita
Menurutnya, kedua indikasi tersebut sudah dapat menjadi sinyal yang kuat untuk menemukan produk susu formula pada anak. Meski demikian, tanda-tanda lain yang bisa mengikuti bentuk dan warna feses, serta tangisan adalah pipi yang kemerahan, pembengkakan pada bibir hingga gejala alergi seperti pilek dan batuk.