Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi sebagian besar orang, beradaptasi di era new normal pandemi Covid-19 tidaklah mudah. Sebab, terdapat banyak tantangan dan rasa takut untuk menghadapi suasana baru. Namun, bukan berarti kita tidak bisa bergerak maju.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bersama dengan seluruh anggota keluarga, kita pun bisa bersiap secara mental untuk memasuki era kenormalan baru. Dalam merealisasikan hal tersebut, Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dari Rumah Sakit Universitas Indonesia Fransiska Kaligis pun membagikan tipsnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pertama, setiap anggota keluarga dapat memperbanyak quality time atau waktu bersama yang berkualitas. Misalnya lewat ngobrol bersama, masak bersama atau menjalankan hobi bersama. Menurut Fransiska, salah satu faktor pemicu kekhawatiran adalah kesendirian.
“Dengan mempererat hubungan antar anggota keluarga, ini bisa menumbuhkan rasa kepercayaan diri dan kemampuan untuk menghadapi segala hal, termasuk new normal. Jadi dari sekarang, coba praktikkan kebersamaan itu,” katanya dalam Seminar Awam Bicara Sehat bersama RSUI pada 30 Juni 2020.
Setiap anggota keluarga juga bisa bertumbuh bersama secara mental lewat saling mengingatkan pentingnya membatasi konsumsi berita. “Berita itu penting sekali untuk diikuti. Tapi lakukan sewajarnya supaya tidak menimbulkan pikiran-pikiran negatif. Sebagai pengingat, setiap anggota keluarga memiliki peran untuk menegur jika sudah berlebihan,” katanya.
Orang tua dan anak yang saling berolahraga juga bisa sama-sama menjaga kesehatan mental. Fransiska mengatakan bahwa beberapa jenis aktivitas fisik yang biasanya ditujukan untuk mengatasi kecemasan dan bisa dicoba termasuk latihan pernapasan, meditasi, dan relaksasi.
“Olahraga yang dilakukan selama 30 menit setiap hari bersama semua anggota keluarga pasti sangat baik untuk menjaga jiwa dan raga. Kalau bisa pagi hari sekaligus berjemur agar manfaat vitamin D juga didapat lewat pelepasan hormon serotonin yang berfungsi untuk mengurangi perasaan depresi dan kecemasan,” katanya.