Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.

8 April 2024 | 21.25 WIB

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi semur daging. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hidangan Lebaran biasanya didominasi menu daging, seperti semur, rendang, opor, dan gulai. Praktisi kesehatan dr. Debora Aloina Ita Tarigan mengingatkan masyarakat, khususnya warga Jakarta, agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Ketika ada lemak berlebih pada daging bisa dipotong atau dibuang untuk mengurangi asupan lemak jenuh yang tidak sehat," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia juga menyarankan masyarakat menghindari menggoreng daging. Apalagi menggunakan minyak berlebih karena dapat berpotensi menambah kalori dan lemak. Daripada menggoreng, cara pengolahan yang sehat seperti merebus atau memanggang dengan sedikit minyak dan daging dikonsumsi bersama sayuran segar seperti brokoli, wortel, kubis, dan bayam yang kaya serat, vitamin, dan mineral penting. 

Daging merah bisa tetap dikonsumsi, tetapi perhatikan cara mengolahnya. "Yakni ketika dimasak jangan terlalu matang atau gosong," sarannya.

Pertimbangkan porsi makan
Masyarakat juga perlu mempertimbangkan porsi makan agar tidak terlalu sering dan tidak berlebihan demi mencegah munculnya masalah kesehatan. Dia mengatakan daging merah mengandung protein tinggi, zat besi, seng, dan vitamin B12 yang esensial untuk tubuh.Namun, beberapa penelitian menunjukkan ada keterkaitan antara konsumsi daging merah yang berlebihan dengan meningkatnya risiko kanker tertentu, seperti kanker usus besar. Menurutnya, daging merah dan kanker masih menjadi topik yang kompleks dan terus dipelajari dalam dunia kesehatan.

"Kita tetap perlu waspada karena risiko kesehatan secara keseluruhan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti gaya hidup dan genetika. Bahkan banyak makanan lainnya yang juga bisa memicu kanker," ujarnya.

Debora juga berpesan, khususnya bagi yang masih sehat dan berusia produktif, untuk tetap menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat dan olahraga teratur. "Juga sebaiknya berasuransi sebagai langkah preventif menghadapi risiko kesehatan yang dapat terjadi tidak terduga dan dapat merugikan keberlangsungan hidup keluarga," kata Medical Underwriter Sequis itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus