Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ruam pada kulit ataupun pusing dapat menjadi gejala efek samping obat. Mengonsumsi obat merupakan salah satu proses penyembuhan terhadap suatu penyakit. Namun, sebagian orang mengalami gejala yang tidak diharapkan setelah mengonsumsi obat. Lalu apa itu efek samping obat? Serta, apa saja reaksi pada tubuh?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Efek samping obat merupakan reaksi tubuh yang tidak terduga setelah mengonsumsi suatu obat. Melansir laman medicalnewstoday.com, reaksi ini dibagi menjadi dua yaitu efek samping (Adverse Events/AEs) dan efek samping serius (Serious Adverse Events/SAEs). Contoh efek adalah serius termasuk cacat kelahiran, komplikasi, detak jantung tidak normal, luka dibagian tubuh, dan kematian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sedangkan efek samping obat dapat memperlihatkan gejala seperti diare, sulit bernapas, sakit kepala, insomnia, kulit ruam, dan mual. Melansir laman webmd.com, biasanya obat antidepresan, diabetes, dan tekanan darah menyebabkan pusing, mengantuk, mudah kesal, tidur tidak berkualitas, serta meningkatkan berat badan.
Efek samping obat dapat terjadi karena beberapa faktor. Pertama, efek samping dapat timbul karena obat memiliki target lain selain mengobati penyakit yang memberikan reaksi tubuh. Kedua, ketidakpatuhan pasien mengonsumsi obat. Pasien dapat mengonsumsi kurang ataupun lebih dari dosis yang telah ditentukan ataupun diresepkan oleh dokter.
Hal ini, tentu akan mempengaruhi reaksi yang ditimbulkan oleh tubuh. Ketiga, pasien baru pertama kali mengonsumsi obat tertentu. Sehingga tubuh membutuhkan penyesuaian terhadap dosis obat yang masuk ke dalam tubuh. Keempat, reaksi tubuh terhadap suatu bahan yang digunakan dalam obat. Kelima, interaksi antar obat yang dapat saling memantik efek samping obat.
Efek samping obat yang dirasakan setiap orang berbeda. Hal ini tergantung kepada tingkat penyakit yang diderita, berat badan, jenis kelamin, dan kesehatan tubuh setiap individu. Walaupun efek samping dinilai merupakan hal negatif. Namun, secara teoritis, efek samping dapat menjadi proses yang positif. Hal ini terjadi pada pengobatan katarak menggunakan perawatan laser.
JACINDA NUURUN ADDUNYAA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.