Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Jenis-jenis Infus dan Pemakaiannya dalam Pengobatan

Dokter spesialis onkologi sering merokemendasikan perawatan kemotrapis melalui infus intravena. Pengobatan ini memerlukan dosis tinggi.

20 Agustus 2022 | 11.56 WIB

Ilustrasi tangan diinfus. hsi-med.com
Perbesar
Ilustrasi tangan diinfus. hsi-med.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Infus merupakan salah satu pengobatan dengan memberikan obat dalam bentuk cairan. Cara yang ditempuh ialah dengan menyuntikan melalui jarum ke dalam tubuh pasien.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Melansir ucfhealth.com, infus minimal digunakan untuk mengobati berbagai jenis kondisi medis seperti dehidrasi, penurunan berat badan, kelelahan, anti penuaan, sampai untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Infus terbilang aman dan tidak menimbulkan rasa sakit berlebih. Berikut adalah tipe infus yang biasa dipakai:

  1. Infus Intravena (IV)

Ini cara paling umum untuk memberikan obat melalui pembuluh darah yang tertuju langsung ke aliran darah pasien. Mayoritas pasien yang membutuhkannya adalah mereka yang menjalani operasi. Biasanya juga pasien akan menerima racikan larutan garam dengan natrium klorida dan dekstrosa ketika proses terapi IV.

  1. Infus Epidural

Infus ini disuntikkan ke bagian tulang belakang pasien. Infus ini pun seringnya digunakan bagi wanita hamil, seseorang yang mengalami sakit punggung, sampai pasien yang akan menjalani perawatan di pungguh bawah atau daerah pinggul.

  1. Infus Subkutan

Jenis infus ini adalah jenis kedua yang paling umum. Metode dengan jenis ini digunakan untuk memberikan cairan insulin ke dalam tubuh, Obat diberikan melalui lapisan kedua kulit atau kutis.

  1. Infus Intramuskular.

Infus ini menyuntikan obat atau cairan ke dalam otot pasien. Setelahnya tubuh akan cepat menyerap cairan infus, lalu melepaskannya secara perlahan ke setiap bagian tubuh melalui aliran darah.

Deryck yang dibawa ke rumah sakit di ruangan intensif, dimana selama seminggu tidak sadarkan diri. Ia terjebak dengan jarum dan infus dan saat sadarkan diri ia tidak tahu dimana ia berada yang terlihat hanya ibuku dan ayah yang berdiri disampingnya. deryckwhibley.net

Siapa yang Butuh Infus?

Setiap orang bisa menggunakan infus jika dibutuhkan dengan konsultasi dokter sebelumnya. Di bawah ini, kami telah menyertakan jenis infus yang paling umum dan bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh.

  • Antibiotik: Pasien yang mengalami infeksi berat akan membutuhkan antibiotik bagi tubuh. Antibioti dapat disalurkan melalui infus. Tahapannya memerlukan waktu berminggu-minggu sampai berbulan-bulan tergantung lama hilangnya infeksi.

  • Antijamur: Infeksi jamur parah akan menggunakan obat-obatan seperti caspofungin, micafungin, atau anidulafungin. Pemakaian infus dapat menjadi alternatif untuk pasien yang telah kronis serta lemah dengan gangguan kekebalan sangat berisiko terkena infeksi jamur.

  • Kemoterapi: Dokter spesialis onkologi dalam praktiknya sering merokemendasikan perawatan kemotrapis melalui infus intravena. Untuk pengobatan ini memerlukan dosis yang lebih tinggi dibandingkan infus lainnya. Selain itu, infus untuk kemoterapi dapat lebih mudah menggunakan sebuah port dalam tubuh dan menghindari menusuk pembuluh darah baru setiap kali.

  • Pengganti immunoglobulin: Gangguan ini dapat diatasi dengan pengobatan melalui terapi infus imunoglubulin. Cara ini digunakan agar mencegah tubuh agar tidak menyerang dirinya sendiri. Alasan lain penggunaan infus ini disebabkan karena terjadinya imunodefisiensi humoral ketika tubuh gagal membuat cukup antibodi sendiri.

  • Insulin: Terapi infus untuk insulin kerap dipakai untuk mengobati penyakit diabetes. Melalui infus subkutan, pasien diabetes akan terbantu mendapatkan cairan yang dibutuhkan, serta ditambah pemantauan konstan secara intensif.

  • Gagal jantung: Seseorang yang mengalami gagal jantung memungkinkan organnya  mengalami kerusakan. Dokter mungkin mencoba mencegah kegagalan organ dan memulai kembali jantung dengan memompa larutan kristaloid ke dalam aliran darah.

  • Hormon Pertumbuhan: Seringkali hormon pertumbuhan digunakan melalui infus secara intens atau setiap hari. Anak-anak umumnya direkomendasikan menerima pengobatan melalui invus intravena, intramuskular, atau terapi infus subkutan.

FATHUR RACHMAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus